Seorang lagi putra dewa Tejamaya dengan dewi Saraswati, dewa keadilan yakni batara Dharma sedang menjalankan tugasnya.
Dalam tugasnya ia ditemani sebilah keris kyai Trajumas.
Keris ampuh yang sanggup mengetahui berat ringan perbuatan orang.
Suatu hari seorang resi dari pertapaan Wana Supranata bernama Animandaya merasa diperlakukan tidak adil oleh raden Prangbakat putra prabu Watugunung.
Iapun bertapa menuntut keadilan kepada dewa.
Sampai akhirnya suara hatinya didengar oleh batara Darma.
Batara Darma pun memberi keadilan keris, Trajumas melukai kaki raden Prangbakat sehingga jalannya pincang.
Hal ini membuat prabu Watugunung marah pada dewa Darma.
Batara Darma bilang pada prabu Watugunung, bahwa kerisnya hanya membuat luka bisa sembuh jika raden Prangbakat menyadari kesalahannya.
Tapi prabu Watugunung terlanjur marah, keris kyai Trajumas dilempar ke angkasa dan tak bisa turun lagi, menjadi rasi bintang Traju ( Libra ) hingga kini.
Atas perbuatannya prabu Watugunung menerima kutukan dari betara Darma, kelak ia akan dihukum oleh dewa atas perbuatannya.
Prabu Watugunung menyesal, ia minta ampun pada dewa Darma.
Tapi kutukan terlanjur diucapkan, kelak dikemudian hari ia mendapat hukuman dari dewa Wisnu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar