Jumat, 24 Juli 2020

ASAL USUL KEJADIAN JIN

Perjalanan batin manusia berisi banyak cerita tak terhitung jumlahnya.
Angin dingin yang meresap ke sendi sendi rasa turut menyimak tabir rahasia.
Merasuk ke paru paru.
Menyebar ke seluruh tubuh.
Menyusun cerita disimpul simpul syaraf otak.
Membawa kisah kisah masa lalu sebelum bumi dihuni manusia.
Dalam kisah Asal Usul Kejadian Dewa telah kita bahas asal usul bangsa jin, bangsa manusia dan semua asal usul unsur metafisik yang kita kenal sehari hari.
Mengetahui asal dan karakter jin dapat meminimalisir resiko terpedaya oleh mereka.
Dengan cara roh kita punya pelindung kuat dari Roh Kudus, Roh Suci para petugas Tuhan dan Rohani Sang Juru Selamat.
Selamat buat rohani rohani yang masih dalam kandungan pelindung atau belum cukup dewasa.
Perlindungan akan selalu menyertaimu.
Untuk roh roh yang masih baru dewasa, mari kita berhati hati dalam mengarungi perjalanan batin.
Dari garis keturunan jin, menurunkan bangsa bangsa raksasa, gandarwa, iblis, setan, siluman, hantu dan semacamnya.
Jin tidaklah buruk rupa.
Ia bisa berubah ubah wujud sesuai selera.
Jin Adam dan jin Hawa menurunkan tujuh pasang putra dan putri jin.

Pasangan pertama Dewangkara dan Wulandari menurunkan raja raja besar jin berkarakter sombong dan banyak ilmu.
Jin jin tingkat tinggi, sangat sakti dan berkuasa atas benda benda di alam.
Menyebar ke pelosok penjuru bumi.
Sekaligus bersarang pada hewan, tumbuhan dan manusia.
Berkuasa langsung atas apa apa secara tersurat.
Seperti halnya lebah dan semut, raja bawahan dan rakyat jin adalah anak keturunannya.

Pasangan kedua Parameswara dan Parameswari menurunkan raja dan ratu jin berkarakter halus dan mriyayeni.
Jin jin ini menempati perubahan perubahan lambat dan tak terasa.
Evolusi evolusi dari makhluk hidup dan tak hidup.
Watak watak yang terlihat berbudi luhur tapi membunuh secara perlahan.
Saking halusnya korban justru senang dan bahagia menerima perlakuannya.
Raja bawahan, rakyat dan kawula jin diproduksi sendiri.

Pasangan ketiga Sadana dan Sadani menurunkan raja dan ratu jin berkarakter pandai bermuslihat dan mengelabuhi.
Jin jin ini dan anak turunnya menempati atau berkuasa dari balik sesuatu yang tampak, terdengar, terasa, tercium, tersirat dan tersembunyi.
Misalnya dari sesuatu yang tampak hijau ternyata yang datang menyerang adalah yang merah.
Dari sesuatu yang terdengar merdu ternyata yang datang menyerang sakit telinga dan sebagainya.
Raja bawahan dan rakyat jin diproduksi sendiri.

Pasangan keempat Kuntara dan Kuntari menurunkan raja dan ratu jin berkarakter pandai meracik bahan kimia berbahaya.
Jin jin ini dan anak turunnya menguasai atas segala efek efek benda, kata dan tenaga.
Aliran air, angin, bunyi, racun, obat dan sejenisnya.
Raja bawahan dan rakyat jin diproduksi sendiri.

Pasangan kelima Nagasasra dan Nagasari menurunkan raja dan ratu jin berjiwa besar dan suka pamer.
Jin keturunan ini berkuasa atas ikatan perkumpulan benda, tenaga, makhluk hidup dan tak hidup,
pertumbuhan dan perkembangan termasuk perkembang biakkan.
Ikatan birahi antar lawan jenis menjadi ladang subur bagi jin jin ini.
Cocok bagi para pemuja ilmu pelet.
Ilmu pelet terdasyat dan terampuh adalah made in dari pabrikan jin ini.
Puncaknya ada pada jin Nagasasra dan Nagasari.
Raja bawahan dan rakyat jin diproduksi sendiri.

Pasangan keenam Mudangkara dan Mudangkari menurunkan raja dan ratu jin berinteligensi tinggi ( sangat cerdas, panjang nalar dan banyak akal ).
Berkuasa atas percepatan, kecepatan, waktu dan daya tanpung. 
Jika mereka bersarang pada manusia atau hewan, maka manusia tersebut bisa berotak jenius.
Memperkaya diri membabi buta.
Memperbesar kekuasaan dengan semena mana dan sebagainya.
Terhadap benda hidup maupun tak hidup ia bertahta pada perubahan pergerakkan.
Cuaca yang makin ekstrim, medan magnet yang makin kuat atau makin lemah, suhu yang makin dingin atau makin panas.
Raja bawahan dan rakyat jin diproduksi sendiri.

Pasangan ketujuh Madyantara dan Madyantari menurunkan raja dan ratu jin sakti, gemar berpetualang ke seluruh jagad raya.
Berkuasa atas antariksa.
Galakxy, bintang, planet, black hole dan lain lain.
Anak turun pasangan ini mengawini saudara turunan lain pasangan untuk menguasai keadaan angkasa luar.
Menjadi musuh utama dewa Brahma atau Tejamaya dan turunannya.
Anak turunnya menjadi raja bawahan dan rakyatnya.

Semoga cerita ini dapat mengurangi salah sangka, dewa dikira jin atau sebaliknya.
Nama nama jin dapat berubah ubah menurut bahasa keseharian masing masing individu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar