Siapa yang mampu membuktikan ?
Untuk membuktikan luasnya alam fisik banyak cara dilakukan oleh para pemikir.
Belajar ilmu ilmu tekhnologi untuk membuat kendaraan canggih yang mampu melesat dengan kecepatan super tinggi.
Tapi daripada memikirkan bagaimana mengukur luasnya antariksa dengan menaiki kendaraan tercepat mungkin lebih mudah dengan duduk bersila, mencari mukjizat atau wahyu pengukur luasnya antariksa.
Ternyata untuk mengukur luasnya alam metafisika juga dengan duduk bersila atau amalan lain agar dapat mendapat mukjizat atau wahyu.
Dalam duduk bersila atau beramal mengheningkan cipta antara sadar dan tak sadar terkadang seseorang akan menemui kejadian yang tak masuk akal.
Bermacam macam makhluk asing dalam dunia asing datang dan pergi silih berganti.
Beraneka ragam kelakuan dan perangai dari makhluk makhluk tersebut tak dapat terduga sama sekali apa yang hendak mereka lakukan.
Satu hal yang sangat penting dalam keadaan ini yaitu hadirnya sosok penolong saat makhluk makhluk makhluk aneh itu berusaha mengganggu kita.
Kita tak tahu makhluk yang datang itu siapa.
Yang jelas sosok penolong tersebut sudah kenal terhadap kita, walau kita kadang belum kenal siapa dia.
Bila kita belum kenal, maka kita tak bisa berbuat banyak untuk mencari tahu.
Tapi bila kita sudah kenal maka kita ada jalan mencari tahu siapa dia dari silsilah kerohanian.
Dari sana awal langkah untuk belajar mengetahui atau mengenal makhluk makhluk metafisik dengan cara yang jelas.
Tanpa kejelasan silsilah rohani, keahlian yang kita dapat juga tak jelas asal usulnya, alias tak akan pernah dapat mengetahui golongan makhluk makhluk metafisik tersebut.
Dewa / malaikat, jin, iblis, hantu, siluman dan lain lain dengan jelas.
Dengan begitu kita akan terhindar dari tipu daya makhluk yang ingin menyesatkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar