Rabu, 10 Juni 2020

AJI TRIWIKRAMA

MANTRA :
Niat ingsun matak aji triwikrama.
Sedulur telu manunggal nyawiji.
Bali menyang asale.
Asal saka ana dadi ana.
Asal ora ana dadi ora ana.
Tan ana liyane kajaba mung siji.
Siji wujud.
Sukma raga tanpa beda.
Nyawiji dadi sanghyang tunggal.

LAKU :
Tri = tiga, wikrama = langkah / nikah.
Triwikrama = tiga langkah / perkawinan tiga dalam satu.
Sanghyang Tunggal membagi diri menjadi tiga : Tejamaya, Ismaya, Manikmaya.
Tejamaya menitis jadi manusia dibumi bernama Togog / Antaga.
Ismaya menitis jadi manusia menjadi Semar.
Manikmaya menjadi pemimpin para dewa di Suralaya.
Setelah menjalankan dharma masing masing.
Punya istri dan keturunan.
Ketiganya masih bisa manunggal kembali dengan aji triwikrama.
Dalam cerita India ketiga tokoh ini dikenal dengan Brahma, Wisnu dan Syiwa.
Tejamaya = Brahma, Wisnu = Ismaya, Syiwa = Manikmaya.
Dalam pewayangan Jawa, nama Wisnu adalah nama dewa putra dari Manikmaya dengan dewi Umayi.
Dapat disimpulkan bahwa Wisnu putra Manikmaya adalah reinkarnasi / titisan Ismaya.
Tiga dewa utama inilah pemilik sejati aji triwikrama.
Aji triwikrama dilakukan jika salah satu dewa menemui kesulitan atau masalah yang tak bisa diatasi sendiri.
Ketika titisan Wisnu Arjuna Sasrabahu kesulitan menaklukan Rahwana ia pernah bertriwikrama.
Triwikrama digambarkan dengan wujud raksasa maha besar dan maha sakti.
Ketka titisan Wisnu bernama Krisna menjadi duta pandawa di Hastinapura juga pernah bertriwikrama.
Wisnu yang sedang berwujud manusia bertriwikrama, artinya seluruh alam yang satu ini diproyeksikan
dalam wujud wadag seperti raga manusia tapi berisi seluruh kekuatan alam semesta yang ada ke satu raga.
Itulah gambaran aji triwikrama.
Yang dapat melakukan hanya manusia titisan Tejamaya atau Ismaya atau Manikmaya.
Karena Manikmaya tak menitis jadi manusia maka triwikrama dalam proyeksi wujud manusia tinggal milik titisan Tejamaya / Brahma dan Ismaya / Wisnu...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar