Kamis, 26 April 2018

Lintang Trenggana

Malam makin sepi.
Harum semerbak aroma bunga bunga menyebar terbawa angin.
Suara madubranta berpadu dengan para bremana bremani
menikmati sari aroma puspita.

Syahdan di suatu tempat yang indah dan damai.
Gathotkaca lagi berlaku brata memohon petunjuk Yang Kuasa.
Tidak bergerak dan tidak bersuara.

Nun jauh di ujung langit Barat Daya.
Di tengah malam menjelang pagi.
Berpijar sebuah bintang yang tidak biasanya.
Bintang penunjuk arah yang hanya muncul bagi mereka si pencari jalan kebaikan.

Raden Sitija/Boma Narakasura sedang berkelahi melawan penjaga Bintang.
Sitija dapat dikalahkan oleh si cantrik penunggu Bintang.
Raden Sitija segera menemui eyangnya Prabu Nagaraja dari Jangkarbumi.

"Kalau ingin mendapatkan Lintang(Bintang) Trenggana,kamu harus mengalahkan
satria yang membuat bintang itu berpijar karena tapanya,yaitu saudaramu dari Pringgondani!",begitu nasihat
eyang Nagaraja.

Raden Sitija segera mencari Gathotkaca.
Gathotkaca selesai bertapa segera bergegas ke tempat dimana Lintang Trenggana berada.
Ditengah jalan bertemu Raden Sitija.
Keduanya berkelahi,sama sama sakti dan digjayanya.
Namun Lintang Trenggana adalah Wahyu.
Sehingga ia dapat memilih siapa yang dikehendakiNya.
Ghatotkaca yang sudah bertapa membersihkan diri lahir batin,
muncul niat yang tulus bagaikan sebuah magnet,menarik Lintang Trenggana masuk ke
ke dalam dadanya.
Terkena radiasi cahaya Lintang Trenggana, Raden Sitija akhirnya kalah dan
kembali ke Trajutrisna.

Raden Gathotkaca kembali ke Pringgondani menjadi seorang raja yang arif dan
bijak karena ada Lintang Trenggana yang selalu memberinya petunjuk...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar