Selasa, 09 Juni 2020

BANYUWANGI DITINJAU DARI METAFISIKA PEWAYANGAN

Dalu dalu suarane gemericike banyu.
Nggugah ati kang turu.
Suarane gending belambangan, lamat lamat ono ring kadohan...
Samar samar antara tidur dan tidak tidur.
Sang sukma mengembara ke masa lalu.
Masa dimana tanah jawa masih sepi penduduk.
Hutan belantara, hewan hewan buas masih berkeliaran.
Masa wuku julungwangi.
Hari kliwon.
Bulan sotya sinarawedi.
Sampailah sang sukma di bumi blambangan.
Sebelum diberi nama banyuwangi oleh raden Banterang, tempat tersebut adalah keraton dari kerajaan besar Medang Kamulan.
Raja paling viral bernama prabu Jawata Jengkar atau Dewata Cengkar.
Yang artinya dewa pindah.
Entah karena kesaktian Jawata Jengkar yang setingkat dewa atau karena budi pekerti yang kurang baik sehingga 
ditinggalkan para dewa.

Senin, 08 Juni 2020

AJI CANDRA BIRAWA

MANTRA :Aji candra birawa merupakan kerja sukma dibantu sukma.
Ajian ini tanpa mantra, cukup mengheningkan cipta mepeki babahan hawa sanga, mapet panca driya catur, sinigeg sajoga sinidikara.
LAKU :
Syahdan Sukasrana melalang buana mencari kakak tercintanya Sumantri yang sedang ngenger ikut Arjuna Sasrabahu di Maespati / Maospati.
Berhari hari berjalan tanpa kenal lelah,
sampai akhirnya sampailah pada suatu tempat aneh seperti rawa rawa dengan tanah bagai disinari sinar bulan, langit remang remang, seperti air tapi bukan air, seperti pepohonan  tapi bukan pohon, berwarna hitam.
Tiada sinar matahari, tiada angin bertiup, tiada denyut kehidupan ragawi, tiada hujan, tiada mendung.
Yang ada cuma hening sepi seperti sonyaruri.
Tempat itu bernama setralaya.
Konon siapa saja yang lewat tempat itu baik jalma manusia ataupun hewan akan pralaya seketika.
Pada jaman dahulu saat para dewa dan raksasa bertempur memperebutkan tirta amerta, tempat ini dijadikan pembuangan bangkai bangkai raksasa yang telah mati.
Makanya sekarang tempat ini wingit kepati pati.
Setelah berjalan beberapa lama, tiba tiba yang berwarna hitam seperti air dan pohon bergerak mendekat, bersujud dan memanggil manggil bapa kepada Sukasrana.
"Mengapa kalian memanggilku bapa ?".
"Bapaklah yang kami tunggu selama ini, menurut Hyang Pramesti Guru, akan datang seorang satria yang kuat menginjakkan kaki ditempat ini. Satria inilah yang kelak dapat membebaskan kami dari mati penasaran menuju swargaloka. Satria titisan Betara Dharma dewa kebaikan / keadilan.

Minggu, 07 Juni 2020

AJI NARANTAKA

Ajian ini juga dimiliki oleh resi Gotama dan keturunannya.
Hanya saja tidak diajarkan kepada sembarang orang.
Aji narantaka dipopulerkan oleh Gatotkaca dalam medan perang baratayuda di kuru setra.
Saat bala tentara pandawa porak poranda diterjang amukan raden Dursala dengan aji gineng soka weda,
Gatotkaca berusaha meredam ajian gineng sokaweda.
Gatotkaca kalah dan tak berdaya terkena ajian Dursala.
Anoman yang mengetahui hal tersebut segera menolongnya.
Dibawanya tubuh Gatotkaca ke angkasa.
Di atas awan putih bernama megantara Gatotkaca yang tak sadarkan diri diobati dengan minyak rekamaya.
Setelah sadar Gatotkaca diberi ilmu berupa ajian narantaka untuk melawan aji gineng sokaweda.
Keampuhan aji narantaka yaitu apa yang terkena pukulan atau tendangan akan hancur berkeping keping.
Ajian ini terlalu sulit dipelajari karena lakunya harus duduk diatas awan.
Kita ketahui Anoman dan resi Gotama bisa menguasai ajian ini karena bisa terbang.
Selain Gatotkaca ajian ini juga dikuasai oleh anak anak Gatotkaca diantaranya raden Sasi Kirana Megantara ( dengan Pergiwa ), raden
Suryakaca ( dengan dewi Suryawati ) dan raden Jaya Sumpena ( dengan dewi Sempani ).
Ketiga anak Gatotkaca yang bersahabat dengan awan megantara hanya Sasi Kirana.
Nama megantara diambil sebagai namanya.
Narantaka berasal dari kata nara antaka yang berarti jalan kematian.
Ajian ini tanpa mantra, membuat laku untuk mendapat ajian ini cukup sulit.
Duduk diatas awan sambil copy paste ilmu dari penguasa aji sebelumnya.
Mungkin bagi yang tak menguasai aji mabur, untuk mendapat ajian ini harus bertapa diatas gunung tinggi yang berselimut awan.
Bertapa sambil memanggil dengan hikmat sukma tokoh tokoh sakti pemilik ajian ini 
( Gotama, Anoman, Gatotkaca dan para pemilik lainnya ).
Siapa tahu cara ini berhasil...





AJI GINENG SOKA WEDA

Aji gineng soka wedha merupakan salah satu aji keluarga resi Gotama dari pertapaan Bandar Bandarata.
Menurut arti kata, gineng dari kata giri meneng yang artinya gunung diam.
Soka = prihatin, wedha = ilmu atau aturan.
Kira kira bermakna diamnya gunung sedang prihatin menuntut ilmu.
Saat resi Gotama menggunakan aji gineng soka weda maka berat tubuhnya menjadi seberat gunung, kerasnya sekeras gunung.
Bila bergerak dan menimpa musuh, musuhnya akan lumat dan binasa.
Aji ini diwariskan pula kepada Anjani, Gowarsa dan Gowarsi.
Setelah kisah cupu manik astagina.
Gowarsa menjadi Sugriwa, Gowarsi menjadi Subali.
Dari Anjani diwariskan kepada Anoman.
Dari Subali diwariskan kepada Rahwana dan Jaya Anggada.
Dari Rahwana ajian ini diberikan kepada siapa saja yang mau tunduk padanya.
Banyak kesatria tunduk dan berguru pada Rahwana.
Tak heran banyak satria menguasai ajian ini walau berwatak durangkara.
Dursala ( putra Dursasana dengan Sartini ) berniat menuntut ilmu agar nanti meraih kemenangan saat perang baratayuda.
Bertapalah ia digrojogan sewu lereng gunung lawu.
Pada hari ketigapuluh sembilan dalam pertapaannya, datanglah roh Rahwana memberikan ajian gineng soka weda.
Mantra : "Sun matak ajiku gineng soka weda, ingsun manjing sak jeroning gunung lawu. 
Gunung lumebet aneng angganingsun.
Gunung lawu lan ingsun tanpa beda.
Ingsun obah sira obah ingsun meneng sira meneng.
Datan ginggang yen durung isun bali menyang garbaningsun".
Pantangan : Tak boleh digunakan saat datangnya wuku.
Tak boleh bicara saat aji digunakan.
Pada hari keempat puluh ia sudah perbolehkan mengakhiri tapanya oleh roh Rahwana.
Dursala jarang atau hampir tak pernah menggunakan ajian ini.
Ia bertekad bikin surprise dalam perang besar baratayuda...

Gambar diambil dari google

Sabtu, 06 Juni 2020

KACA BENGGALA

Mungkinkah ada kaitan dengan bengal di India atau Bangladesh ?
Kalau sapi benggala mungkin sapi yang berasal dari bengal.
Namun sebuah kaca yang dapat mengirim gambar dari jarak jauh pada jaman dahulu tidak hanya ada di bengal.
Pada kisah cermin ajaib di eropa juga mirip kisah kaca benggala.
Di tanah jawa ada ajian yang mirip kaca benggala, namanya aji gambar lopian.
Sebuah ilmu jawa kuno yang sekarang diadopsi oleh tekhnologi menjadi video call, GPS, youtube, siaran live dan lain lain.
Canggih mana kaca benggala atau aji gambar lopian ?
Kelebihan kaca benggala :
Dapat mentransfer gambar dan posisi sasaran.
Kekurangan kaca benggala :
Tak dapat mentranfer suara.
Tak dapat mentranfer benda lain selain sasaran.
Tak dapat mentranfer balik posisi dan gambar lawan sasaran.
Dapat hilang atau dicuri orang.
Dan masih banyak lagi kelemahan lain.
Sedangkan aji gambar lopian dari jawa memiliki banyak kelebihan.
Selain ilmu ini melekat pada rohani, ilmu ini bisa dikombinasikan dengan berbagai ilmu lain.
Kaca benggala di pewayangan dimiliki oleh raden Wibisana dari alengka dan Prabu Kresna dari Dwarawati.
Keduanya juga memiliki aji gambar lopian.
Kaca benggala milik Wibisana berguna saat kelahiran dewi Sinta.
Kaca benggalanya berupa kaca bersusun tiga mirip periskop atau teleskop.
Biasa digunakan untuk melihat keadaan luar istana dari balik tembok.
Kaca benggala berubah menjadi raden Trikaca, Trisirah dan Trinetra oleh kesaktian Wibisana.
Kaca menjadi Trikaca, bingkai menjadi Trisirah, lapisan mengkilapnya jadi Trinetra.
Sedangkan mega mega yang tergambar pada kaca benggala berubah menjadi raden Indrajid Megananda.
Sinta yang lahir dari rahim dewi Tari dihanyutkan ke sungai Mahaweliganga.
Sinta ditemukan oleh Raja Janaka dan diangkat sebagai anaknya.
Indrajid, Trikaca, Trisirah, Trinetra menjadi anak Dasamuka diakui oleh dewi Tari istri Dasamuka.
Pada jaman now, menitisnya kaca benggala menjadi gadged, tentu tak lepas dengan menitisnya putra putra alengka.
Huru hara yang diakibatkan dari gadged, menjadi tugas para satria titisan Rama, Laksamana, Wibisana, Hanoman dan lain lain untuk mengatasinya...