Dalam pewayangan Wisageni menjadi dewa penutup atau dewa terakhir.
Tiada dewa lagi setelah Wisageni.
Bisa dikatakan ia adalah dewa akhir jaman.
Rahasia aturan dewa tidak dijumpai dicerita cerita wayang kulit.
Karena bersifat metafisik.
Dewa yang abadi dan tak mengenal kematian, menimbulkan pertanyaan pada pola pikir makhluk yang dinamakan orang/human.
Apa dewa mengikuti perkembangan jaman ?
Secara metafisik tidak, tapi setelah mengejawantah ke alam fisik tentu ya.
Ini artinya Wisanggeni ada dua sosok.
Sosok pertama :
Wisageni berupa fisik.
Sosok ini Wisageni terlahir sebagai purta raden Arjuna, melelui seorang ibu dewi Dersanala.
Dersanala adalah putri dari dewa api bernama Brama dengan dewi Raraswati.
Sebagai sosok fisik, orang tua dan leluhur Wisageni dan keturunannya juga sosok fisik.
Pengenalan terhadap Wisageni cukup mudah.
Dimana ada api disitu ada Dewa Brama, dewi Raraswati, dewi Dersanala, raden Arjuna dan Wisageni dan sosok sosok lain kerabat Wisageni.
Kobaran api misalnya wujud fisik dewa Brama, maka dewi Raraswati menjadi bahan bakarnya, melahirkan dewi Dersanala yang berupa hasil dari proses pembakaran.
Hasil proses pembakaran dimakan oleh pria ganteng Arjuna dan lahirlah Wisageni.
Wisageni secara fisik bisa berupa hasil hubungan pemakan proses pembakaran dengan hasil proses pembakaran yang dimakan.
Yaitu kalori atau energi panas tubuh.
Dengan begitu jelas sudah siapa Wisageni secara fisik.
Energi panas apa yang ada di akhir masa ?
Sosok kedua :
Wisageni berupa sosok metafisik.
Berkali kali sudah disebutkan bahwa alam metafisik atau roh adalah suatu dimensi yang tak termakan batasan ruang, waktu, panas, cepat dan sebagainya.
Wisageni di alam ini juga demikian, ia sudah ada bersama sang Pencipta sebelum Adam diciptakan.
Untuk mengenal sosok metafisik juga harus dengan metafisik.
Sesuatu yang fisik/terbatas tidak memadai untuk mengenal metafisik/tak terbatas.
Dengan kata lain, Wisageni dialam metafisik ini bisa mancolo putra mancolo putri, manjing ajur ajer dengan mudah ke alam fisik.
Sebagai dewa penutup, Wisageni menjadi tumpuan umat akhir jaman untuk memberi perlindungan dan keselamatan dari ulah durangkara.
Wisageni mejadi pangastuti yang meleburkan sura dira jayaningrat.
Namun apa dan Siapa Wisageni metafisik, umat marcapada harus mengenalinya secara metafisik.
Apa mau dikata, huruf huruf disinipun tak memadai untuk menuliskan sosok metafisik Wisanggeni.
Mungkin sedikit ibarat, bahwa ia akan turun di akhir jaman.
Musuhnya atau sura dira jaya ningratnya adalah tokoh tokoh terhormat, mulia dan dipuja puja orang.
Untuk menghindari salah tafsir, janganlah sekali kali mencampur adukan antara fisik dan metafisik, meskipun ia hidup berdampingan.
Metafisik adalah alam diluar akal.
Ia tak akan berjalan selama akal pikiran masih jalan/hidup.
Semoga selama kita tidur atau diluar kesadaran kita atau setelah mati nanti metafisik Wisanggeni menjadi sosok yang energi panas yang tak terasa panas untuk kita tapi membuat kehidupan tentram dan damai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar