Sabtu, 23 Mei 2020

WAHYU CAKRANINGRAT

Wahyu cakraningrat menceritakan sebuah wahyu kepemimpinan yang diturunkan oleh pemilik wahyu kepada seseorang yang memenuhi syarat menurut pemilik wahyu.
Siapa pemilik wahyu ?
Pemilik wahyu adalah pembuat dan pemegang sejati segala wahyu yang ada. 
Wahyu tersusun rapi menghuni alam metafisik menjadi makhluk tingkat tinggi disisi sang Pencipta.
Kemanapun sang Pencipta berada disitu pula wahyu itu ada.
Bagi para pencari wahyu, jangan mencari wahyu ditempat lain selain disisi sang Pencipta sebagai pemilik segala wahyu.
Para pencari wahyu harus naik dan sowan di hadirat sang pemilik wahyu.
Memohon wahyu apa yang sesuai untuknya.
Menurut arti kata, cakra = siklus, ningrat = jabatan tinggi.
Cakraningrat = siklus jabatan tinggi.
Dapat ditafsirkan sendiri makna cakraningrat menurut arti kata.
Yaitu sebuah siklus para petinggi dari waktu ke waktu.
Apakah semua pemimpin kedunungan wahyu cakraningrat ?
Mari kita telusuri bersama.
Dikisahkan Rahwana adalah pemuda ambisius yang menginginkan kesaktian tinggi tak terkalahkan.
Perjalan batin yang ditempuhnya juga tidak main main.
Ia mampu sowan ke dewa Syiwa/Betara Guru.
Dari sana ia memdapatkan banyak ilmu kesaktian dan beberapa bidadari.
Dari prabu Danaraja ia mendapat ilmu rawa rontek.
Dari resi Subali ia mendapat ilmu pancasona.
Dari begawan Wisrawa ia mendapat aji dasamuka dan lain lain.
Menjelmalah Rahwana menjadi orang sakti tak bisa mati.
Jelaslah sudah bahwa Rahwana mampu masuk ke alam metafisik dewa.
Penelusuran kita lanjutkan ke "wahyu".
Wahyu disisi sang Pencipta artinya wahyu memiliki dimensi setara dengan sang Pencipta.
Rahwana yang tak bisa dibunuh ternyata dapat diikat oleh "cakra"baswara milik prabu Arjuna sasrabahu. 
Rahwana terbelenggu tak bisa apa apa kecuali memohon ampunan pada Arjuna Sasrabahu.
Dari penelusuran ini dapat kita ketahui bahwa dimensi Rahwana tidak sampai ke dimensi "cakra".
Artinya tidak semua pemimpin kedunungan "wahyu" cakraningrat.
Tapi semua pemimpin ketiban "sampur" kepemimpinan.
Boleh saja dinamai "sampur" kalaningrat.
Sampur kalaningrat ini disandang oleh semua pemimpin.
Sedangkan "wahyu" cakraningrat hanya didapat oleh seorang doang.
Dari sekian banyak raja dan ratu bertabiat baik didunia, wahyu cakraningrat hanya diperuntukkan seorang saja.
Pemimpin yang baik akan ikut pemimpin yang kedunungan wahyu cakraningrat.
Perang batin besar didalam dadanya antara sampur kalaningrat melawan wahyu cakraningrat dimenangkan oleh wahyu cakraningrat.
Dari penelusuran diatas juga menggambarkan metafisik betara Guru ternyata bukan metafisik Sang Pencipta.
Betara Guru masih ciptaan Sang Pencipta.
Sampur kalaningrat juga turun kepada Duryudana.
Melalui perang besar baratayuda, akhirnya sampur kalaningrat dapat dikalahkan oleh wahyu cakraningrat.
Prabu Duryudana digantikan oleh Parikesit sebagai raja Hastinapura dikemudian hari...






Jumat, 22 Mei 2020

RAHASIA KEKUATAN HATI

Niat dan prasangka dipercaya memiliki kekuatan.
Semua makhluk punya tujuan untuk apa ia diciptakan.
Tujuan saling berkaitan antara makhluk satu dengan lain.
Tujuan ini yang tahu hanyalah sang Pencipta itu sendiri.
Tak terkecuali para pencipta alat alat dan seni.
Para seniman mencipta lagu, puisi, lukisan, patung dan lain lain.
Para tekhnokrat mencipta alat alat bertekhnologi canggih.
Dari para ilmuwan dan seniman lahirlah karya karya yang sekarang dipuja puja orang.
Siapa yang tak kenal uang ?
Siapa yang tak kenal emas ?
Siapa yang tak kenal smart phone ?
Siapa yang tak kenal komputer ?
Siapa yang tak kenal jabatan ?
Dari sekian banyak hasil karya manusia, tujuan atau niat utama si pembuat mungkin sudah berbeda dengan niat dan tujuan para pengguna di jaman now.
Seiring perubahan keadaan dan alam, para pengguna punya tujuan masing masing sesuai selera.
Adakah pengguna uang yang tahu tujuan pencipta/penemu uang ?
Para pengguna uang mungkin sekedar mengira ngira, tujuan pencipta uang, karena pencipta uang sekarang telah tiada. 
Karena nilai tukar uang hanya imaginasi pikiran belaka, maka bagi yang tak memiliki pikiran (anak bayi, hewan, tumbuhan) tak bisa menggunakan uang seperti manusia.
Hal tak berbeda dengan benda benda lain seperti patung.
Karena imaginasi pikiran, banyak pengguna patung menyimpang dari tujuan dan niat patung itu dibuat oleh pembuatnya.
Pembuat patung Syiwa tentu tidak berniat membuat Syiwa.
Niat pembuat patung Syiwa misalnya ingin menyembah dan berbakti kepada dewa Syiwa.
Benarkah caranya demikian ?
Jawabnya bisa benar bisa salah.
Benarnya ada dalam niat pembuat.
Jika si pembuat berniat tulus dan murni ingin menyembah dan berbakti kepada Syiwa, maka benarlah itu.
Salahnya ada pada kelemahan si pembuat.
Jika si hati pembuat tidak terkonek dengan dewa Syiwa asli, maka patung Syiwa menjadi benda yang lebih rendah dimensinya daripada dimensi si pembuat patung.
Hal ini tentu seolah olah si pematung sedang merendahkan dewa Syiwa.
Lain halnya jika hati si pembuat patung terkoneksi baik dengan dewa Syiwa, patung yang dihasilkan akan diberkati dewa Syiwa asli, sehingga memiliki dimensi atau kekuatan magis sangat tinggi seperti dewa Syiwa.
Tapi...
Jika hati sudah memiliki koneksi dengan dewa Syiwa asli, ngapain juga membuat patungnya ?
Hal ini justru bisa menyesatkan umat.
Para umat yang belum memiliki koneksi hati dengan dewa Syiwa akan mudah tersesat imagenya. 
Mereka akan menyembah patung secara berlebihan dan tak mengenali dewa Syiwa asli dikehidupan nyata.
Akibatnya patung dewa Syiwa lebih dipuja puja daripada dewa Syiwa asli.
Bukankah ini bahaya ?
Terserah pembaca mau melatih "hati" agar memiliki koneksi dengan Sesembahan atau menyembah "patung"nya, atau "tulisan" tentangnya, atau "gambar"nya....

Kamis, 21 Mei 2020

RAHASIA AKHIR ZAMAN

Dalam pewayangan Wisageni menjadi dewa penutup atau dewa terakhir.
Tiada dewa lagi setelah Wisageni.
Bisa dikatakan ia adalah dewa akhir jaman.
Rahasia aturan dewa tidak dijumpai dicerita cerita wayang kulit.
Karena bersifat metafisik.
Dewa yang abadi dan tak mengenal kematian, menimbulkan pertanyaan pada pola pikir makhluk yang dinamakan orang/human.
Apa dewa mengikuti perkembangan jaman ?
Secara metafisik tidak, tapi setelah mengejawantah ke alam fisik tentu ya.
Ini artinya Wisanggeni ada dua sosok.

Sosok pertama :
Wisageni berupa fisik.
Sosok ini Wisageni terlahir sebagai purta raden Arjuna, melelui seorang ibu dewi Dersanala.
Dersanala adalah putri dari dewa api bernama Brama dengan dewi Raraswati.
Sebagai sosok fisik, orang tua dan leluhur Wisageni dan keturunannya juga sosok fisik.
Pengenalan terhadap Wisageni cukup mudah.
Dimana ada api disitu ada Dewa Brama, dewi Raraswati, dewi Dersanala, raden Arjuna dan Wisageni dan sosok sosok lain kerabat Wisageni.
Kobaran api misalnya wujud fisik dewa Brama, maka dewi Raraswati menjadi bahan bakarnya, melahirkan dewi Dersanala yang berupa hasil dari proses pembakaran.
Hasil proses pembakaran dimakan oleh pria ganteng Arjuna dan lahirlah Wisageni.
Wisageni secara fisik bisa berupa hasil hubungan pemakan proses pembakaran dengan hasil proses pembakaran yang dimakan.
Yaitu kalori atau energi panas tubuh.
Dengan begitu jelas sudah siapa Wisageni secara fisik.
Energi panas apa yang ada di akhir masa ?

Sosok kedua :
Wisageni berupa sosok metafisik.
Berkali kali sudah disebutkan bahwa alam metafisik atau roh adalah suatu dimensi yang tak termakan batasan ruang, waktu, panas, cepat dan sebagainya.
Wisageni di alam ini juga demikian, ia sudah ada bersama sang Pencipta sebelum Adam diciptakan.
Untuk mengenal sosok metafisik juga harus dengan metafisik.
Sesuatu yang fisik/terbatas tidak memadai untuk mengenal metafisik/tak terbatas.
Dengan kata lain, Wisageni dialam metafisik ini bisa mancolo putra mancolo putri, manjing ajur ajer dengan mudah ke alam fisik.
Sebagai dewa penutup, Wisageni menjadi tumpuan umat akhir jaman untuk memberi perlindungan dan keselamatan dari ulah durangkara.
Wisageni mejadi pangastuti yang meleburkan sura dira jayaningrat.
Namun apa dan Siapa Wisageni metafisik, umat marcapada harus mengenalinya secara metafisik.
Apa mau dikata, huruf huruf disinipun tak memadai untuk menuliskan sosok metafisik Wisanggeni.
Mungkin sedikit ibarat, bahwa ia akan turun di akhir jaman.
Musuhnya atau sura dira jaya ningratnya adalah tokoh tokoh terhormat, mulia dan dipuja puja orang.
Untuk menghindari salah tafsir, janganlah sekali kali mencampur adukan antara fisik dan metafisik, meskipun ia hidup berdampingan.
Metafisik adalah alam diluar akal.
Ia tak akan berjalan selama akal pikiran masih jalan/hidup.
Semoga selama kita tidur atau diluar kesadaran kita atau setelah mati nanti metafisik Wisanggeni menjadi sosok yang energi panas yang tak terasa panas untuk kita tapi membuat kehidupan tentram dan damai...












Rabu, 20 Mei 2020

RAHASIA LAKU

Laku istilah lainnya jalan / methode / cara.
Pemahaman tentang laku dapat diklasifikasikan menjadi sebanyak para pemaham.
Bila pemaham ada dua milyar, maka arti laku juga terbagi dua milyar.
Tak mungkin kita menuliskan arti sebanyak dua milyar satu persatu.
Kita ambil beberapa contoh saja.
Atau kita golongkan jadi empat saja biar mudah diingat.

Pertama :
Ada yang memahami kata laku sebagai tulisan yang mengandung keramat atau khasiat magis.
Sehingga kata laku ditulis diberbagai media untuk tujuan tujuan sakral.
Dengan menuliskan kata "laku" diatas kertas dengan huruf indah dan dipajang didinding atau dipintu dengan harapan kata laku melalui tulisan bisa menjadi pelindung.
Tentang ampuh tidaknya pemahaman jenis ini bisa di eksperimenkan sendiri.
Tulislah kata laku di selembar kertas, kemudian taruh di atas pintu atau dinding ruang tamu.
Catat dan simpulkan sendiri bagaimana hasilnya.
Atau ada juga yang menuliskan kata laku dan apa apa sekitar kata laku ke dalam sebuah buku lalu dipuja puja seolah buku punya keramat dan tuah.

Kedua :
Ada yang memahami bahwa "laku" adalah menempuh jalan menuju tujuan dengan berjalan kaki.
Pada tingkatan ini seseorang yang sedang nglakoni (menjalani), pelaksanaannya dengan melangkahkan kaki ke arah tujuan.
Misalnya berjalan kaki dari pantai parang tritis ke alas purwo.
Laku jenis ini banyak dipraktekan dimasa jaman kerajaan dulu.

Ketiga :
Ada yang memahami "laku " adalah menempuh jalan menuju tujuan dengan naik kendaraan.
Dari kendaraan sederhana hingga kendaraan tercanggih.
Kendaraan sederhana mungkin sepeda kayuh.
Kendaraan canggih mungkin cahaya atau aliran listrik atau gelombang elektromagnetik atau aliran syaraf dari otak ke indra indra pada tubuh.
Kendaraan dengan kecepatan cahaya ini bisa menghacurkan tubuh jika salah mempraktekkan.
Baik tubuh sendiri, tubuh orang lain atau benda benda diluar dan didalam tubuh.
Pada tahap ini tubuh atau bagian tubuh semisal kemauan atau nafsu atau ambisi bisa dinaikkan ke atas kabel kabel serat optik, atau pemancar signal atau jaringan syaraf tubuh.
Mungkin tahap ini menjadi tahap terbanyak yang dipraktekkan orang.
Pada tingkatan ini resiko kehancuran tubuh jika salah praktek masih dalam batasan waktu, energi, jarak, ruang dan lain lain.

Keempat :
Ada yang memahami kata "laku" adalah jalan menuju ke Yang Tak Terhingga.
Yang Tak Terhingga memiliki banyak nama.
Contohnya Maha Besar, Maha Kasih, Maha Sayang, Maha Kuasa, Maha Pencpita, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Penghukum dan lain sebagainya.
Ini jalan paling berbahaya dan memiliki resiko kehancuran tubuh dan apa apa diluar tubuh dan didalam tubuh tanpa batasan, jika salah praktek.
Bayangkan sendiri tubuh/dunia hancur tanpa batasan waktu, tanpa batasan energi, tanpa batasan rasa sakit, sangat maha mengerikan.
Pemahaman kata laku pada tingkatan ini sangat amat sedikit. 
Mungkin didunia ini hanya beberapa orang saja.
Tapi yang berusaha mempraktekkan amat banyak tanpa mau memikirkan resiko yang harus ditangguing jika salah praktek.
Karena bahayanya tahap ini, Yang Tak Terhingga menunjuk seorang demi seorang setiap kurun waktu dari zaman ke zaman.
Bagi mereka yang tak ingin salah praktek, harus menemui seseorang yang telah ditunjuk oleh Yang Tak Terhingga tersebut.
Orang itulah yang memiliki fasilitas lengkap untuk meniti laku tingkatan ini...







Senin, 18 Mei 2020

RAHASIA DEWA TRIMURTI

Syahdan dewa trimurti sedang memperebutkan kedudukan masing masing.
Adu argumen dan kesaktian berlangsung bermilyar milyar tahun.
Sampai akhirnya mereka saling mengerti, bahwa dewa tak mengenal kematian.
Tiada yang kalah, tiada yang menang.
Sang Brahma atau Tejamaya / Togog menduduki dua kiblat alam semesta.
Ibarat telur Brahma berkedudukan sebagai cangkang ( kulit keras ) dan kulit ari selaput putih tipis sebelah dalam cangkang.
Yaitu segala penampakan / penciptaan dan ikatan.
Semua yang tampak dan ikatan satu sama lain di alam semesta menjadi wilayah kekuasaan dewa Brahma. 
Ini yang disebut dua kiblat milik Brahma.
Dengan kata lain dewa Brahma bertahta pada dua tingkatan langit atau dimensi yang tak bisa dijamah oleh dua saudaranya.
Sang Ismaya atau dewa Wisnu bertahta pada empat kiblat alam semesta.
Yaitu kiblat raga / jasmani, kiblat jalan/laku/metode(jasmani kali arah), kiblat hakikat (jasmani x arah x umur) dan kiblat kesatuan dari ketiganya sebagai kiblat keempat.
Kekuasaan Wisnu juga tak bisa terjamah oleh kedua saudaranya.
Ini yang disebut empat kiblat milik dewa Wisnu.
Tataran tiga dimensi hingga enam dimensi.
Ibarat telur, kekuasaan Ismaya ada pada putih telurnya, bening dan samar sehingga Ismaya dijuluki Semar.
Mungkin pengibaratan telur agak membingungkan antara kata jasmani dan cangkang.
Cangkang adalah penampakan dari telur.
Sebagai penampakan ia belum memiliki jasmani.
Lebih jelasnya dua tingkatan dimensi milik Brahma adalah dimensi satu dan dimensi dua.
Dimensi satu yaitu satu ukuran, misal ukuran panjang.
Dimensi dua yaitu dua ukuran, misal panjang kali lebar.
Sedangkan kiblat milik Ismaya ada pada tiga dimensi (jasmani), empat dimensi (misal jasmani kali waktu), lima dimensi (misal jasmani kali waktu kali energi) dan enam dimensi (misal jasmani x waktu x energi x perubahan).
Manikmaya bertahta pada kiblat ke tujuh alam semesta yaitu : dimensi pangkat 7.
Ibarat telur ia bertahta pada kuningnya atau pusat inti telur, dimana di dalamnya selain menjadi titik pusat telur, ia juga titik pusat metamorfosis hewan bertelur (telur, embrio, anak ayam, ayam remaja, ayam dewasa dan kembali ke telur).
Trimurti bisa diartikan juga tiga dalam satu atau tritunggal.
Penyatuan dari ketiganya menjelma menjadi sosok lain yang berjuluk Sang Hyang Tunggal.
Jika Trimurti ada maka Sang Hyang Tunggal menjadi tiada. 
Brahma, Wisnu, Syiwa memiliki kekuasaan sendiri sesuai dimensi masing masing.
Namun jika Trimurti tiada, maka Sang Hyang Tunggal Ada.
Tujuh kiblat alam semesta menjadi kekuasaan Sang Hyang Tunggal.
Semua ada aturannya.
Bagi yang melanggar aturan, tentu ada akibat yang harus ditanggung.
Titah yang mau sowan ke dewa Syiwa harus melalui dulu Brahma dan Wisnu.
Tanpa itu ia tak akan bisa sampai ke kahyangan Betara Syiwa.
Para titah yang hendak sowan ke dewa Wisnu harus melewati dewa Brahma.
Para titah yang hendak sowan ke dewa Brahma cukup ke kahyangan dewa Brahma saja.
Meskipun dewa Trimurti adalah tiga dalam satu.
Tapi perjalanan rohani memiliki aturan baku yang tak bisa diubah oleh siapapun titahnya.
Adakah titah marcapada yang mau sowan ke kahyangan Hyang Tunggal ?...


Minggu, 17 Mei 2020

PETUAH RESI WISNUNGKARA

Resi Wisnungkara berkata kepada siswanya raden Kanwa 
" Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan secara langsung !. 
Siapa yang sanggup untuk menerimannya nak?.
Tuhan itu maha segalanya, energinya tak terbatas, suara tak terhingga frekwensi dan kerasnya, tempatnya jauh tak berjarak sekaligus dekat tak berantara. Kita makhluk lemah, tak ada kekuatan untuk mendengarkan FirmanNya !.
Kita akan hancur, hilang musnah sebelum menerimanya.
Pikirkan baik baik, kita hancur dengan maha menyakitkan atau hancur lenyap dengan restu dariNya.
Untuk mendapat restu / berkahNya, syarat utama harus kenal dulu.
Mengenal untuk lenyap atau fana bersama kebesaranNya.
FirmanNya juga sama maha besarnya dengan kekuasaanNya.
Tiada satupun makhluk yang mampu menerimanya, kecuali yang dicintaiNya.
CintaNya juga sama maha besarnya dengan kekuasaanNya.
Di sanalah kisanak akan lenyap...
Ketahuilah, yang kisanak pelajari itu hanyalah salinan. Seseorang, telah berkorban untuk menterjemahkan Firman dari Tuhan yang dasyat tak terkira ke dalam bahasa manusia seperti kita.
Apa namanya jika yang maha dasyat telah berubah menjadi sesuatu yang seukuran kita ?.
Guru hanya memperingatkanmu, karena dari sekian banyak siswa cuma kisanak yang paham.
Kisanak yang telah mengerti akan urusan ini.
Kenalilah Tuhan terlebih dulu.
Kelak kisanak akan tahu dengan sendirinya !"...








Sabtu, 16 Mei 2020

ASAL USUL DIRI

Siapa aku ?
Pertanyaan singkat dan sederhana.
Jawabannya pun singkat dan sederhana.
Mau secara jasmani atau secara rohani.

Bagi yang mau secara jasmani, tinggal lihat KTP atau KK.
Disitu sudah tertera lengkap siapa nama dan data diri yang sah diakui negara.

Bagi yang mau secara rohanipun simple dan singkat.
Tinggal matikan pikiran, maka munculah jatidiri rohani yang sebenarnya.

Yang bikin rumit adalah pikiran itu sendiri, ia bisa berpura pura mati.
Bisa mengaku ngaku siapa dan apa saja.
Pikiran ini amat sangat sulit dimatikan bagi yang baru pertama kali mencoba.
Pikiran sengaja menutupi siapapun yang bermaksud mengenal jatidiri rohani.
Karena saktinya pikiran, ia tak bisa dikalahkan oleh diri sendiri tanpa bantuan guru rohani.
Sayangnya, guru rohani tidak bisa dipilih oleh calon murid, tapi guru rohanilah yang bisa memilih calon muridnya.
Peristiwa sederhana tapi diluar kemampuan pikiran.
Itulah keistimewaan sakral dari seorang guru rohani.
Semoga kita menjadi orang terpilih, agar kita bisa mengenal diri...





Kamis, 14 Mei 2020

ASAL USUL HARI

Setiap pujangga akan menggunakan bahasa daerah masing masing dalam berkarya.
Pujangga tanah jawa, akan menggunakan bahasa jawa.
Pujangga bali menggunakan bahasa bali.
Pujangga india menggunakan bahasa india.
Semakin sakti pujangga semakin jauh daya jelajahnya.
Murid dan pengikutnya semakin banyak.
Para pujangga eropa yang pandai perbintangan melahirkan perhitungan perhitungan waktu berdasar peredaran bintang dilangit.
Ada pula yang menggunakan peredaran bulan.
Setelah diketemukan teori tentang peredaran bumi terhadap matahari.
Perhitungan waktu mulai bergeser dari perbintangan ke perputaran bumi terhadap matahari.
Dari perhitungan ini diketahui jumlah hari pertahun ada 365,25 hari.
Di belahan bumi lain ada yang menggunakan peredaran bulan terhadap bumi.
Dari perhitungan ini ditemukan bahwa setahun ada 354,36 hari.
Namun perhitungan ini tidak singkron dengan peredaran bintang dilangit.
Yang singkron menjadi milik perhitungan tahun perputaran bumi terhadap matahari.
Karena itu banyak pujangga yang berusaha menyingkronkan antara tahun matahari dan tahun bulan.
Pujangga dari daratan china berhasil menyingkronkan dalam kalender china.
Sedangkan pujangga pujangga dari benua lain tetap menggunakan penghitungan sesuai selera masing masing.
Ada yang bertahan menggunakan tahun matahari, ada yang tetap menggunakan tahun bulan.
Semua sah sah saja tiada yang salah tentang itu.
Darimana asal hari yang berjumlah tujuh dalam seminggu ?
Kenapa para penganut tahun matahari dan tahun bulan sama sama menggunakan tujuh hari dalam seminggu ?
Pujangga tanah jawa / bali juga ada yang menggunakan tujuh hari perminggu.
Raditya = Ahad, Minggu = Sunday
Soma = Senin = Monday
Anggara = Selasa = Tuesday
Buda = Rabu = Wednesday
Wrespati = Kamis = Thursday
Sukra = Jum'at = Friday
Saniscara = Sabtu = Saturday
Dari nama nama yang digunakan menjelaskan bahwa pengaruh bahasa dan penghitungan arab sangat besar.
Sedangkan jumlah tujuh hari bukan pengaruh dari mana mana.
Tujuh hari adalah tujuh dimensi / langit / tataran / sapta arga / alam yang terbentang bahkan sebelum Adam dilahirkan.
Lepas dari bahasa manapun.
Tidak di timur, tidak di barat.
Tak di atas tak di bawah...

Rabu, 13 Mei 2020

LAHIRNYA TOGOG, SEMAR DAN GURU

Sang hyang tunggal turun ke jagad.
Di sana hyang Tunggal  menyadari tentang tiga hal yang tak terpisahkan.
Yaitu jagad tempat dia berada, terdiri dari tiga bagian, bisa tiga masa atau tiga jagad atau tiga alam.
Tiga bagian ini di dunia pewayangan disebut triloka atau trimurti.
Dunia makhluk hidup, kerajaan animalia mengenal jantan dan betina.
Di dunia roh tak mengenal jantan dan betina.
Istilah dewa dewi, betara betari, pria wanita hanyalah terjemahan rohani dalam bentuk jasmani.
Dunia jasmani sudah banyak ilmu ilmu yang diajarkan di kampus maupun sekolah tentang makhluk hidup.
Di dunia rohani, di sini adalah salah satu tempat untuk memulai belajar.
Kembali ke alam roh.
Sang Hyang Tunggal yang menyadari adanya Triloka, menterjemahkan bahasa penyebutan menjadi : prasejarah (loka pertama), sejarah (loka kedua) dan pasca sejarah (loka ketiga).
Prasejarah terlahir sebagai bungkus terluar dari triloka.
Ia terdeteksi lebih dulu dari dua hal lain.
Bahasa wayang disebut Togog / Tejamaya / Brahma.
Karena bahasa rohani tak bisa digapai oleh indra, maka diperlukan bahasa penghubung antara rohani dan indra agar tak salah langkah.
Togog bertugas penghubung antara dunia loka pertama dengan indra ( pendengar, penglihat, perasa, pencium dan lain lain ).
Bisa dikatakan Togog adalah pencipta dari segala yang kasat indra.

Loka kedua adalah bagian kedua dari Triloka.
Bahasa wayang disebut Semar / Ismaya / Wisnu.
Setelah loka pertama terkonek dengan indra, tugas Togog selesai.
Tugas kedua sebagai pemelihara / perawat / pelindung dijalankan oleh Semar / Wisnu.
Mohon maaf sebelumnya, Wisnu di sini bukanlah anak dari Betara Guru melainkan saudara tuanya.
Kacamata metafisik / rohani melihat Wisnu adalah Semar / Ismaya itu sendiri.
Alam sejarah terejawantah menjadi apa apa yang sedang terjadi.
Sama dengan Togog, Semar bertugas sebagai penghubung antara loka kedua dengan indra.
Semarlah yang bertugas memelihara antara panca indra dengan apa apa yang terdeteksinya.
Diharapkan apa yang terlihat, terdengar, tercium, terasa dan tersentuh bisa harmonis dengan penglihat, pendengar, pencium, perasa dan penyentuh.

Loka ketiga dari Triloka.
Alam pasca sejarah.
Jika apa apa yang terdeteksi panca indra memiliki batasan waktu / berat / energi dan sebagainya, kemana mereka setelah expired ?
Inilah alam loka ketiga.
Pohon menjadi tanah, air, oxigen, nitrogen dll.
Penghubung panca indra dengan apa apa hasil dari persentuhan, perciuman, perasaan, perdengaran dan penampakan, menjadi Tugas Manikmaya / Betara Guru / Syiwa.

Itulah tiga bagian yang mengelilingi Sang hyang Tunggal.
Kemanapun Tunggal berada, tiga bagian itu selalu ada bersamanya...
Hyang Tunggal adalah penguasa sejati jagad Triloka.
Sedangkan batara Guru hanya menguasai jagad ke tiga dari Triloka, jangan dicampur adukkan.






Selasa, 12 Mei 2020

LAHIRNYA SANG HYANG ADAM DAN BETARI HAWA DARI SUDUT PANDANG METAFISIKA

Di jagad pewayangan, apa apa yang terjadi sesuai kehendak dalang.
Siapa dalang pertama yang menciptakan wayang kulit ?
Cerita kelahiran wayang pertama tak lepas dari dalang pertama.
Sebelum wayang pertama lahir, jagad pewayangan masih kosong.
Imaginasi dalang pertama masih belum memikirkan wayang.
Zaman ini disebut tirtayoga / awang uwung.
Setelah itu muncul imaginasi wayang, jagad wayang dan aturan wayang.
Zaman ini disebut dwakara.
Setelah zaman dwakara kemudian muncul zaman sengara, dimana bentuk wayang sudah muncul di alam nyata.
Wayang pertama oleh dalang pertama diberi nama sang hyang Adam.
Lahir sebagai bagian dari dalang pertama berupa rohani yang dikandung dan dilahirkan oleh rohani dalang pertama.
Setelah melanglang jagad bertahun tahun waktu alam rohani, Atas izin dalang, Sang Hyang Adam membagi diri menjadi dua bagian.
Bagian yang satu tetap bernama Adam bagian yang lain diberi nama Betari Hawa.
Kedua rohani ini juga melanglang jagad berjuta juta tahun rohani.
Atas kehendak dalang, kedua rohani ini dikawinkan dan kemudian lahirlah rohani rohani baru, sebagai bagian dari rohani hyang Adam dan Betari Hawa.
Inilah cikal bakal perawinan rohani.
Apakah rohani rohani baru juga bagian dari rohani dalang ?
Ya, sudah tentu rohani rohani baru itu juga bagian dari rohani sang Dalang.
Mulai dari sang hyang Sis hingga, Nurcahya, Nurasa, Wenang, Tunggal dan seterusnya...





.

WAYANG PURWA

Wayang kulit merupakan media penerangan kehidupan metafisik.
Menterjemahkan kehidupan metafisik / roh / jiwa / nyawa ke dalam kehidupan jasmani jaman dulu banyak digambarkan dengan cerita cerita yang tak masuk akal.
Masyarakat tanah Jawa saat itu telah mengenal cerita cerita metafisik mahabarata, ramayana, Sidarta Gautama, dewa dewa, iblis, animisme dan dinamisme.
Kehidupan metafisik diluar jangkauan akal memerlukan gambaran cerita jasmani agar dapat dipahami oleh orang orang yang baru atau mau belajar.
Satu dari sekian banyak gambaran cerita itu ialah wayang kulit purwa.
Cerita wayang yang masih asli sebagai terjemahan dari dunia metafisik memiliki ciri ciri yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang tahu atau kenal metafisik.
Kebanyakan orang jaman sekarang menganggap metafisik sebagai cerita belaka sehingga jarang orang yang mau mempelajarinya.
Padahal kehidupan metafisik sangat penting artinya, karena menyangkut kehidupan rohani setelah kematian jasmani.
Pepatah jawa mengatakan "uring nang donya iku sakderma mampir ngombe" (hidup didunia ibarat sekedar singgah minum).
Hidup rohani itulah kehidupan sejati yang abadi / kekal.
Rohani bertanggung jawab penuh atas semua perbuatan raga dan pikiran.
Tanpa pernah belajar metafisik kerohanian, ibarat jiwa / roh tak pernah dilahirkan.
Rohaninya terbawa / terjajah / dikandung dalam rahim makhluk makluk gaib lainnya.
Belajar metafisik kerohanian tidak bisa dengan membaca buku atau melakukan ritual ritual mistik.
Ada sekolah khusus rohani dari masa ke masa hingga kini tiada putus putusnya.
Memilih sekolah rohani harus jelas sejarah dan silsilahnya.
Jangan memilih sekolah rohani yang tidak jelas asal usulnya.
Jangan pula memilih sekolah rohani yang menerapkan hukum hukum metafisika tdak berdasar hukum hukum fisika yang benar.
Wayang kulit sebagai penterjemah kehidupan rohani ke jasmani memerlukan dalang rohani yang benar benar sah dari alam kerohanian.
Karena tidak semua dalang bersekolah rohani.
Wayang kulit sekarang hanya menjadi tontonan dan warisan budaya yang adiluhung tanpa ada pendaftaran calon calon murid rohani baru...








Sabtu, 09 Mei 2020

SABDA TUNGGAL TANPA LAWAN

Sabda : ucapan
Tunggal : satu
Tanpa : tiada
Lawan : musuh / tara
Asal muasal dari sabda pendeta ratu.
Pendeta atau raja dijaman dulu, sekali berucap harus direalisasikan tanpa boleh mencla mencle atau berulang ulang atau berganti ganti.
Perbuatan yang ajeg dan terus menerus rutin dilakukan akan menjadi kebiasaan dan terbawa ke alam luar sadar.
Dimana ucapan ucapan yang terlatih terlaksana sekali diucap, terjadi diluar pengetahuan di pengucap.
Pendeta dan raja yang cinta damai tak menyukai permusuhan, sehingga ucapan ucapannya akan menentramkan dan menyejukkan.
Tata tentram (repeh rapih) kerta raharja menjadikan gemah ripah lohjinawi. 
Tiada lagi yang melawan, tiada lagi yang merasa dimusuhi.
Sehingga sabda pendeta ratu menjadi sabda tunggal tanpa lawan.
Melatih merealisasikan ucapan menjadi kenyataan sampai benar benar mendarah daging hingga terbawa ke alam luar sadar membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.
Alam sadar adalah tlatah kekuasaan jasmani dan pikiran.
Alam luar sadar adalah tlatah kekuasaan rohani / nyawa / jiwa.
Artinya sabda tunggal tanpa lawan sebenarnya roh yang melakukan pekerjaan...

 

Jumat, 08 Mei 2020

MANUNGGALING KAWULA GUSTI

Manungggaling kawula Gusti ( Bersatunya hamba Tuhan ).
Istilah ini sudah tak asing lagi ditelinga kita.
Sebagai manusia yang dikaruniai pikiran, tentu tak begitu saja menerima istilah sebelum mengetahui mungkin atau tidaknya secara ilmiah.
Namun pikiran juga sesuatu yang terbatas dan memiliki kelemahan.
Syech Siti Jenar berkata : "Siapapun yang tak mengenal Gusti (Tuhan), maka yang disembahnya adalah tuhan buatan pikirannya".
Mari kita laksanakan metode ilmiah sederhana untuk menghindari tuhan tuhan buatan pikiran.
Data yang masuk kali ini adalah manunggaling kawula gusti.

Hipotesa : 
Tuhan / Gusti = sesuatu yang tak terbatas apapun = ~ 
Kawula = sesuatu yang terbatas.
Manunggal = bersatu / beserta / memberkati.

Experimen : 
Kawula = 60kg, 60tahun, 10 km/jam dll
Gusti = ~lama, ~ besar, tak hingga berat, tak hingga dasyat, dsb
Manunggaling kawula gusti = 60kg x ~lama = 60kg~lama=~
Dengan kata lain 60kg=~/~ adalah hal tak mungkin, karena yang mungkin adalah ~/~=1 dan 1 yang dimaksud bukan 60kg, dan hanya mungkin jika yang 1 adalah ~ itu sendiri.
Jelasnya begini : 60kg/~ = 0  dan 60kg/0=~

Kesimpulan :
Manunggaling kawula Gusti adalah hal yang tak mungkin.
Karena hadirnya Gusti saja sudah membuat kawula hilang atau nol...


Kamis, 07 Mei 2020

KASTA DI ALAM

Kasta mirip dengan level atau kelas.
Secara naluri orang akan memilih hal hal yang sesuai untuk diri sendiri atau kemauannya.
Secara jasmaniah otomatis menerapkan hukum relativitas.
Apa terhadap apa atau siapa terhadap siapa.
Siapapun atau apapun bila belum bernilai nol (0) atau tak hingga (~) akan terkena hukum relativitas.
Dari sudut pandang inilah kasta, level atau sejenisnya tetap ada dan diterapkan secara otomatis oleh manusia dan makhluk lainnya.
Seorang manager akan berbeda perilakunya bila bertemu pedagang sayur dengan bertemu seorang presiden.
Seekor singa akan berbeda perilakunya jika bertemu rusa dengan bertemu kobra.
Setumpuk jerami beda perilaku jika bertemu air bah / banjir bandang dengan bertemu segelas air.
Karena itulah kasta menjadi perilaku diluar sadar dan sadar, diakui atau tidak yang terus diterapkan dan terjadi di alam.
Mungkinkah kasta dihindari ?
Mungkin.
Menghindari kasta atau tepatnya hukum relativitas, harus menjadi nol atau tak hingga atau mutlak.
Ditataran inilah baru kasta tak berlaku...




Selasa, 05 Mei 2020

ANIMISME DAN DINAMISME

Animisme dan dinamisme tak bisa lepas dari kehidupan manusia.
Sampai saat inipun animisme dan dinamisme terus langgeng merasuk ke tulang sumsum kehidupan manusia. 
Boleh saja mulut dan otak tak mengakui, tapi kenyataan senantiasa membuktikan animisme dan dinamisme yang mendarah daging. 
Tapi memang benar adanya, semua benda memiliki roh dan kekuatan. Roh / nyawa selalu ada dalam semua benda. 
 Misalnya pohon durian, 
Kerajaan: Plantae 
(tanpa takson): Angiospermae 
(tanpa takson): Eudikotil 
(tanpa takson): Rosidae 
Ordo: Malvales Famili: Malvaceae 
Genus: Durio 
Spesies: Durio Zibethinus Roh / nyawa duren menjadikan durenn itu hidup, tumbuh dan berkembang sebagai pusat metamorphosis duren nulai dari bunga hingga ke bunga lagi. ( bunga -> buah -> embrio -> pohon -> bunga lagi, begitu seterusnya ). 
Tak pernah salah tumbuh dari biji duren tumbuh pohon mangga misalnya. 
Atau roh air yang selalu membuat H2O dimanapun adanya. 
Dinamisme juga masih dianut oleh semua manusia dari jaman Adam hingga jaman modern. 
Semua benda baik hidup atau tidak, mempunyai kekuatan. 
Kekuatan air dapat menghidupi dan membinasakan manusia dan makhluk hidup lain. Terpisahnya roh dengan badan atau bersatunya roh dengan badan karena kekuatan air, menjadi bukti nyata bahwa air memiliki kekuatan dan roh. 
Jadi jangan menganggap bahwa animisme dan dinamisme bisa lepas dari kehidupan, justru sebaliknya malah menjadi dasar dasar dari kehidupan...

Senin, 04 Mei 2020

SEKOLAH DEWA

Pada postingan yang lalu, telah dibahas tentang sekolah rohani.
Yaitu tentang tatacara mengenal dan mendidik rohani ( nyawa ), agar menjadi nyawa yang mendapat keselamatan di alam metafisik. 
Alam mimpi, alam tak sadar, alam kubur, alam jin, alam malaikat dan alam gaib lainnya. Pada sekolah rohani ada sebuah jurusan yang meluluskan siswa siswanya menjadi dewa. Pada jurusan ini gurunya berjuluk Betara Guru atau Hyang Pramesti Guru. Bagi nyawa / roh manusia yang bersekolah disini, lulusnya akan menjadi dewa, tugas, hak dan kewajiban langsung diberikan oleh Betara Guru. Pada jaman now, hampir semua manusia tak ada yang mau atau mengerti cara masuk sekolah ini. Hingga bagian ini tak pernah disebut sebut lagi sebagai hal yang penting atau mutlak. Anak dewa atau dewi tak menjamin akan menjadi dewa tanpa bersekolah dulu. Banyak anak dewa yang menjadi manusia, hewan, tumbuhan dan benda benda lain, banyak juga manusia, benda, hewan, tumbuhan yang menjadi dewa. Sepucuk tanaman wijaya kusuma, yang secara rohani bersekolah disini, lulusnya akan menjadi Dewa Wijyaya Kusuma yang sakti dan ampuh. Dewa Wijaya Kusuma ini menjadi assistant pribadi Dewa Wisnu. Tidak semua tanaman wijaya kusuma rohaninya bersekolah disini melainkan hanya satu saja. Lalu bagaimana cara tanaman lain bersekolah pada jaman ini ? Caranya tetap sama, keluar dari dimensi ruang dan waktu untuk bertemu dengan siswa siswa yang telah lulus atau masih bersekolah. Mereka atau dalam bahasa rohani dulur tuwo, yang akan mendaftarkan sekolah...

Sabtu, 02 Mei 2020

SEKOLAH ROHANI

Perlukah rohani bersekolah ?
Dimana ?
Siapa gurunya ?
Bagaimana caranya ?
Di alam rohani ada sekolahan rohani.
Guru besar rohani hanya ada satu.
Yaitu Maha Rohani Yang Maha Agung.
Karena Sang Maha Guru Rohani tak menempati ruang dan waktu, maka sekolahannya, pelajarannya, siswanya juga begitu. Untuk hal yang menyangkut dimensi ini kita bahas lain waktu. Para siswa inilah yang kelak membawa calon calon siswa baru rohani. Terdaftar dan diakui oleh Maha Guru Rohani secarah sah di alam manapun. Sekolah rohani sangat berbeda dengan sekolah jasmani. Pelajaran sekolah jasmani bersarang di otak, hanya berlaku jika si otak sehat dan sadar, tak berlaku jika si otak tertidur atau tak sehat. Proses pendaftaran sekolah rohani amat sangat rumitnya. Sederhananya calon siswa yang berniat bersekolah, mendaftarkan diri bersama siswa yang telah terdaftar. Setelah menjalani beberapa metode dan riset ilmiah baru kemudian calon siswa tersebut disahkan sebagai siswa oleh Guru Rohani secara langsung. Riset simplenya, ketika siswa baru tersebut berkelana di alam rohani, misalnya di alam mimpi, di alam mimpi mengalami pertempuran hebat dan terdesak. Pada saat terdesak ia mendapat pertolongan dari Guru Rohani atau kakak kelasnya dan memenangkan pertempuran dasyat itu, maka bisa disimpulkan ia sudah menjadi siswa rohani secara sah dan benar. Karena inti dari sekolah Rohani adalah mendapat pertolongan atau keselamatan di alam fisika dan metafisika kapanpun dan dimanapun...