Sabtu, 11 Juli 2020

SEDIKIT MENGENAL SCORPIO

Rasi Scorpio mengembang di angkasa pada bulan Oktober hingga Desember.
Scorpio dalam bahasa Jawa Kalajengking.
Kala = bahaya / raksasa, jengking = nungging.
Batara Kala adalah putra batara Manikmaya.
Lahir dari kemarahan batara Manikmaya dan ketidak pedulian dewi Umayi / Parwati.
Batara Kala menghuni kahyangan Setra Gandamayit bersama ibunya dewi Umayi yang berubah wujud raksasa perempuan.
Sudah menjadi keistimewaan dewa bisa berbeda wujud dalam lebih dari satu tempat pada waktu yang sama.
Keistimewaan seperti ini tidak dimiliki oleh jasmani manusia.
Untuk menterjemahkan keistimewaan dewa ke dalam bahasa jasmani manusia perlu metode yang tepat agar tak tersesat jalan.
Kekeliruan pemahaman beresiko fatal di alam baka kelak.
Batara Kala suka menjelma menjadi makhluk makhluk yang memiliki kemampuan berbahaya untuk menjalankan tugasnnya.
Batara Kala adalah dewa, tugasnya seperti dewa yang lain yakni membantu dewa Trimurti mengelola alam semesta.
Batara Kala berbeda dengan bangsa raksasa yang suka membuat kerusakan melalui pekerti manusia.
Batara Kala menebar marabahaya bagi siapapun yang melanggar aturan aturan dewa / alam.
Misalnya jika manusia suka menggunduli hutan atau alih fungsi hutan, maka banjir dan tanah longsor akan melanda. Kalau raksasa, ia masuk ke pikiran manusia dan merubah pola pikir yang bertentangan dengan hati nuraninya. 
Kerusakan alam yang dibuat oleh manusia itu perbuatan raksasa.
Banjir yang datang akibat kerusakan alam itu perbuatan batara Kala.
Kalajengking yang sedang melaksanakan tugas dari batara Kala, menjumpai seorang kesatria sakti dari kerajaan Glagah Pengalangalang, raden Agyat Madaya.
Raden Agyat Madaya yang sedang merusak pagarayu, bertempur dasyat dengan Kalajengking utusan batara Kala.
Agyat Madaya tersengat racun ampuh Kalajengking dan tewas.
Kalajengking terbawa oleh panah sakti Glagah Pengalangalang kyai Sasrabirawa ke angkasa.
Batara Kala menghentikan panah tersebut dan merubahnya menjadi cahaya membentuk rasi Kalajengking sakti ( Scorpio ) sebagai penghormatan akan abdinya...

Jumat, 10 Juli 2020

SEDIKIT MENGENAL LIBRA

Rasi Libra tampak paling jelas dilangit pada bulan September hingga Oktober.
Seorang lagi putra dewa Tejamaya dengan dewi Saraswati, dewa keadilan yakni batara Dharma sedang menjalankan tugasnya.
Dalam tugasnya ia ditemani sebilah keris kyai Trajumas.
Keris ampuh yang sanggup mengetahui berat ringan perbuatan orang.
Suatu hari seorang resi dari pertapaan Wana Supranata bernama Animandaya merasa diperlakukan tidak adil oleh raden Prangbakat putra prabu Watugunung.
Iapun bertapa menuntut keadilan kepada dewa.
Sampai akhirnya suara hatinya didengar oleh batara Darma.
Batara Darma pun memberi keadilan keris, Trajumas melukai kaki raden Prangbakat sehingga jalannya pincang.
Hal ini membuat prabu Watugunung marah pada dewa Darma.
Batara Darma bilang pada prabu Watugunung, bahwa kerisnya hanya membuat luka bisa sembuh jika raden Prangbakat menyadari kesalahannya.
Tapi prabu Watugunung terlanjur marah, keris kyai Trajumas dilempar ke angkasa dan tak bisa turun lagi, menjadi rasi bintang Traju ( Libra ) hingga kini.
Atas perbuatannya prabu Watugunung menerima kutukan dari betara Darma, kelak ia akan dihukum oleh dewa atas perbuatannya.
Prabu Watugunung menyesal, ia minta ampun pada dewa Darma.
Tapi kutukan terlanjur diucapkan, kelak dikemudian hari ia mendapat hukuman dari dewa Wisnu...

Kamis, 09 Juli 2020

SEDIKIT MENGENAL VIRGO

Rasi Virgo mengembang ditengah malam pada bulan Agustus hingga September.
Virgo = dara = rara = perawan.
Tak banyak yang mengenal kahyangan Sabranglor, tempat dewa Tejamaya dan dewi Saraswati serta anak anaknya. Seorang anak wanitanya bernama dewi Angirasa merasa muak terhadap tingkah polah manusia bumi yang kerap berbohong dan berbuat semau gue.
Betapa tidak, dewa dewi yang seharusnya disembah oleh manusia bumi, banyak ditinggalkan oleh manusia karena terpedaya bujukan para jin jin dan iblis.
Iblis dan jin yang kerap menjelma jadi sosok sosok rupawan disembah sembah oleh mayoritas manusia.
Dewi Angirasa adalah dewi kerapian tugasnya bagaimana membuat rapi semua yang ada.
Suatu hari ayahnya mengajak melanglang buana melihat lihat kehidupan dunia.
Di sanalah ia merasa jijik dengan kelicikan dan tabiat kotor manusia.
Ia tak mau lagi mengurus manusia.
Di biarkannya manusia mengurus kerapiannya sendiri.
Ia lalu tinggal jauh dari bumi menjadi bintang di angkasa untuk memberi semangat manusia yang suka akan kerapian.
Selamanya ia hidup single agar kerapiannya tetap terjaga...

SEDIKIT MENGENAL LEO

Rasi Leo terbentang jelas di angkasa antara bulan Juli hingga Agustus.
Benarkah nama nama bahasa Yunani lebih keren dari nama Jawa ?
Mungkin sudah menjadi kebiasaan manusia yang lebih terpengaruh kulit dan bahasa.
Sehingga tanpa sadar lebih mengunggulkan bahasa asing daripada bahasa sendiri.
Bagi yang lebih suka mendalami isi daripada kulit, tentu lebih mengutamakan makan daripada melihat atau bicara.
Lebih suka makan nasi daripada menterjemahkan kata nasi ke dalam berbagai sebutan bahasa asing.
Begitu juga dengan Leo...
Bahasa Jawa adalah Singa.
Apakah gambar Leo dilangit Yunani berbeda dengan gambar singa dilangit Jawa ?
Apakah kesaktian Zeus berbeda dengan kesaktian Tejamaya ? 
Mitologi pewayangan secara lahiriah  berbeda nama dan bahasa dengan mitologi Yunani atau negara lainnya.
Namun secara batin, setiap dewa dan makhluk makhluk halus lainnya tetap sama dan tak berubah dimanapun adanya.
Cerita berlanjut kekahyangan Sabranglor ( langit eropa ).
Hyang Tejamaya berputra Sarawita dengan dewi Saraswati. 
Sarawita berwajah tampan seperti Tejamaya dan cantik seperti Saraswati.
Suatu ketika Sarawita pergi ke hutan belantara bertapa menuntut ilmu.
Dalam tapanya ia didatangi seekor anak singa jantan.
Karena kasihan diasuhnya anak singa tersebut hingga dewasa.
Sebagai anak dewa, Sarawita harus memiliki tugas kedewaan seperti ayahnya.
Pada waktu itu jin Mahesasura dari daratan Scandinavia sering berbuat onar mengganggu kententraman dunia. Sarawita berniat memberi pelajaran pada Mahesasura.
Sebenarnya dewi Saraswati agak kawatir dengan keberangkatan Sarawita tanpa didampingi ayahnya.
Sarawita ditemani singa piarannya yang diberi nama Singa Manggala.
Apa mau dikata, Sarawita hampir kalah oleh Mahesasura.
Singa Manggala tewas karena menyelamatkan Sarawita.
Perutnya tertusuk oleh tanduk sakti Mahesasura.
Mahesasura juga tewas tergigit lehernya oleh Singa Manggala.
Atas jasanya, Singa Manggala dilukis dilangit oleh Tejamaya berupa rasi bintang Singamanggala ( Leo ). Sarawita badan dan kepalanya rusak penuh luka akibat pertempuran itu.
Namun karena seorang dewa ia bisa memulihkan diri. 
Tatkala turun kedunia menjelma manusia ia menjadi Bilung dan ayahnya menjadi Togog...

Rabu, 08 Juli 2020

ASAL USUL KEJADIAN ALAM SEMESTA

Berawal dari persamaan sederhana a/~ = 0
Semua menjadi tiada atau kosong mutlak, yang ada cuma ~ saja.
Tiada apapun selain ~
Jika ada setitik debu saja maka ~ menghilang.
Bersamaan dengan adanya setitik debu, muncul pula ruang luas tanpa batas.
Titik debu tak bisa berdiri sendiri, ada konsekuensi mutlak bersamaan dengan kemunculannya.
Darimana datangnya setitik debu itu ?
Ya jelas dari ~
~ yang menjelma jadi setitik debu, makanya ~ hilang.
Hilangnya ~ memunculkan ruang luas tak berbatas sebagai konsekuensi dari munculnya setitik debu.
Bertriliun triliun tahun setitik debu ini mengelilingi ruang luas tak berbatas.
Benarkah selain titik debu hanya ada ruang luas tak berbatas ?
Tentu saja tidak.
Titik debu bergerak tentu ada yang menggerakkan, siapa / apa ?
Harus ada energi.
Energi muncul karena ada perbedaan.
Perbedaan suhu, tekanan dan lain lain.