Minggu, 21 Juni 2020

SEDIKIT MENGENAL AQUARIUS

Aquarius muncul dibulan Januari hingga Februari.
Tersusun dari banyak sekali bintang.
Gambar yang dimaksud adalah tempat air.
Air selalu membutuhkan tempat untuk berkumpul.
Air yang mandiri adalah satu molekul H2O.
Ia bisa kemana mana karena kecil dan bebas.
Begitu berkumpul sesama jenis, ia akan rukun dan bersatu padu.
Air memberi kehidupan dan juga memberi kebinasaan.
Tergantung bagaimana air memilih sebagai siapa.
Air yang tampak bergerak sendiri, benarkah tak ada yang menggerakkan ?
Yang menggerakkan air adalah perbedaan tekanan.
Bisa oleh suhu, angin, grafitasi, motor dan lain lain.
Dari jalan pergerakkan air, seharusnya manusia tidak membuat perbedaan tekanan terlalu tajam / ekstrim.
Ketidak pedulian manusia terhadap aturan pergerakkan air, berakibat pada manusia itu sendiri.
Manusia yang cepat beradaptasi, akan lebih mengerti terhadap keadaan.
Mungkin itu salah satu jalan keselamatan...

Sabtu, 20 Juni 2020

UMUR DEWA

Berapa usia rata rata dewa ?
Usia dewa pewayangan sama dengan usia Adam.
Kalau Adam adalah manusia, maka sanghyang Adam adalah dewa yang tercipta bersama Adam.
Sanghyang Adam adalah cikal bakal dari seluruh dewa yang ada di pewayangan.
Adam dicipta dari tanah, sanghyang Adam diciptakan dari apa ?
Sanghyang Adam diciptakan dari "sesuatu" yang ditiupkan ke jiwa Adam oleh Sang Pencipta.
Bagian dari "sesuatu" itu tercipta menjadi dewa sanghyang Adam.
Jadi umur dewa tertua sama dengan umur manusia pertama.
Jasad manusia pertama sudah terkubur di bumi.
Dewa sanghyang Adam masih hidup hingga sekarang.
Silsilah dewa sejak sanghyang Adam hingga dewa trimurti sudah kita bahas di memayu hayuning bawana.
Disitu dikatakan bahwa sanghyang Adam hingga sanghyang Wenang manunggal ke sanghyang Tunggal secara berurutan.
Yang perlu digaris bawahi adalah manunggal secara berurutan.
Artinya hyang Adam manunggal ke putranya, putranya manunggal ke cucu, cucu manunggal ke cicit, terus hingga ke hyang Tunggal.
Sampai kinipun ayah hyang Tunggal hingga ke hyang Adam hidup pada jiwa hyang Tunggal.
Ada awal tentu ada akhir.
Tanpa awal tentu tanpa akhir.
Artinya meskipun dewa berusia panjang milyaran tahun tapi ada masa mereka berakhir.
Kapan dewa berakhir ?
Dewa Trimurti ( Tejamaya, Ismaya, Manikmaya ) bersama keturunannya bertugas di alam semesta.
Tugas mereka berakhir bersama berakhirnya alam semesta.
Tugas adalah jsamani mereka, rohnya adalah bagian dari "sesuatu" di Adam.
Matinya dewa ketika tugas mereka berakhir.
Tugas habis, maka roh mereka kembali ke "sesuatu" itu.
Kesimpulannya umur dewa juga bervariasi, ada yang pendek, ada yang panjang.
Tapi sependek pendek umur dewa, mereka rata rata seumur dengan alam semesta.
Dewa Antaboga ( penjaga bumi ) misalnya, berumur sama dengan bumi.
Dewa Candra sama dengan umur bulan, dewa Surya sama dengan umur matahari...





Selasa, 16 Juni 2020

NEPTU DALAM PEWAYANGAN

Nama adalah tanda yang diberikan manusia kepada manusia.
Sebuah tanda tentu memiliki arti dan misteri.
Nama juga diberikan manusia kepada hewan, tumbuhan dan benda.
Dalam adat Jawa, ada ilmu perbintangan nama.
Ada perbintangan nama yang berdasar bintang nabi.
Ada perbintangan nama berdasar primbon.
Ada perbintangan nama berdasar kelahiran menurut hari dan pasaran.
Itu semua sudah ada buku pedoman masing masing.
Kali ini kita mengupas nama berdasar pewayangan. 
Pedoman dengan aksara jawa.
Ha neptu 1
Na neptu 2
Ca neptu 3
Ra neptu 4
Ka neptu 5
Da neptu 1
Ta neptu 2
Sa neptu 3
Wa neptu 4
La neptu 5
Pa neptu 1
Dha neptu 2
Ja neptu 3
Ya neptu 4
Nya neptu 5
Ma neptu 1
Ga neptu 2
Ba neptu 3
Tha neptu 4
Nga neptu 5
Untuk apa neptu diciptakan ?
Neptu diciptakan untuk memproyeksikan huruf kedalam bentuk angka.
Angka angka dalam wayang :
Eka = 1 = bumi.
Dwi = 2 = sawah.
Tri = 3 = gunung.
Catur = 4 = samudra.
Panca = 5 = taru.
Sad = 6 = pangonan.
Sapta = 7 = pendhita.
Hasta = 8 tawang.
Nawa = 9 = dewa.
Dasa = 10 = ratu.
Nama Wijaya = wa + ja + ya = 4+3+4 = 11
Karena angka 11 dalam neptu wayang hanya sampai sepuluh, maka setelah 10 dimulai lagi dari 1.
Artinya nama Wijaya jatuh pada angka 1 neptu wayang berarti bumi.
Wayang adalah gambaran pekerti manusia, nama wijaya pekertinya cocok digambarkan dengan bumi.
Di dalam neptu wayang ternyata nama nama digambarkan dalam kebaikan.
Dari bumi hingga ratu, digambarkan bukan dengan sifat tapi mendekati doa dan harapan.
Kita tak disarankan meramal sifat dan nasib, tapi dianjurkan supaya berdoa dan berharap yang baik baik...

BRAHALA SEWU

Brahala sewu = berhala seribu.
Dari arti kata berhala seribu -> seribu macam berhala yang siap memangsa manusia.
Manusia bagaimana yang menjadi mangsa seribu berhala.
Ada baiknya kita kenali dulu 1000 macam berhalanya.
Berhala yang terbuat dari kertas :
Uang, cek, sertifikat, surat, dan dokumen lainnya.
Berhala yang terbuat dari logam :
Perhiasan, emas, platinum, uranium, mobil, senpi, pesawat, kapal laut, sepeda, sepeda motor, patung, bom dan sejenisnya.
Berhala yang terbuat dari batu :
Intan, berlian, giok, keramik, patung, rumah mewah dan semacamnya.
Berhala yang terbuat dari kayu :
Perabot, patung, rumah dll.
Berhala yang terbuat dari kombinasi berhala lain :
Hp berlapis emas, mobil lapis emas / baja dan sebagainya.
Apa beda berhala dengan kebutuhan ?
Berhala itu sebenarnya benda buatan manusia yang nilai gunanya  ada dalam pikiran manusia.
Misalnya uang, uang itu terbuat dari kertas.
Nilai guna uang yaitu sebagai alat penukar.
Uang tidak bisa langsung dimakan, karena harus ditukar dulu dengan makanan.
Kebutuhan : seperti makanan, minuman, udara, ekskresi, sekresi, tidur dll.
Lebih jelas lagi, kebutuhan berlaku / berjalan dalam keadaan sadar dan tak sadar, bila tak dilakukan orang akan mati.
Berhala berlaku hanya dalam keadaan sadar, dilakukan atau tidak orang tetap hidup.
Dalam keadaan tak sadar, berhala tak berlaku lagi.
Benarkah brahala sewu itu wujud Krisna dalam triwikrama ?
Triwikrama adalah ajian untuk menyatukan tiga bagian menjadi satu bagian guna menyelesaikan masalah yang tak bisa diatasi oleh masing masing bagian.
Brahala sewu adalah wujud dari kemarahan titisan Wisnu.
Hewan dan tumbuhan yang tak butuh berhala, tak membuat Wisnu marah, sehingga mereka tak menemukan, uang permata dan gadget.
Manusia hampir tiap hari bertemu berhala karena amarah dewa Wisnu.
Menyembah berhala akan semakin membuat dewa Wisnu marah dan berhala akan semakin membesar dan merusak...








Sabtu, 13 Juni 2020

PASANGAN SEJATI

Di kisah lahirnya Togog, Semar dan Guru telah dibahas tentang Triloka.
Namun masih kurang lengkap jika tak membahas istri istrinya.
Dalam memayu hayuning bawana telah dibahas silsilah dewa.
Semua dewa mulai hyang Adam sampai ke Tunggal beristri satu yang dilahirkan dari dewa pasangannya.
Mulai kelahiran putra dewa Tunggal, istri istrinya dilahirkan bersama suami suaminya secara kembar.
Kelahirannya cukup unik.
Dari penyatuan Tunggal dan Ikawati lahirlah wujud telur berkilauan.
Cangkang dan selaput menjadi Tejamaya dan Saraswati.
Putih dan albumin menjadi Ismaya dan Kanistren / Srilaksmi.
Kuning dan benih menjadi Manikmaya dan Uma.
Pasangan sejati sudah ditentukan sebelum kelahirannya.
Pasangan sejati adalah monogami,satu suami satu istri dan sebaliknya.
Pasangan sejati tidak memungkinkan selingkuh atau poligami atau poliandri.
Janganlah silsilah kedewaan yang suci dicampur adukan pengertiannya dengan pola pikir keduniawian manusia.
Akibatnya justru akan menyesatkan para manusia itu sendiri dalam menjalani perjalanan rohani ke tempat yang lebih tinggi.
Dewa itu punya kelebihan bisa berubah wujud dan nama.
Misalnya Manikmaya.
Di kahyangan Jonggring Saloka, ia bertangan empat.
Namanya Betara Guru.
Istrinya juga bertangan empat namanya dewi Uma.
Tapi di dunia raksasa ia berwujud raksasa bernama Kala Rudra dan istrinya juga raksasa bernama Durga.
Di dunia manusia ia satria tampan bernama Girinata bertangan dua, istrinya juga seperti manusia bernama Parwati.
Dewa dewa yang lain juga begitu.
Jangan dibilang dewa memiliki banyak istri atau suami apalagi perselingkuhan.
Yang mengenal dunia perselingkuhan dan poligami / poliandri itu dunia manusia dan raksasa.
Saat arjuna memperistri para bidadari, bidadari itu menjelma jadi manusia.
Bukan arjuna yang diruwat jadi dewa.
Dimensi dewa beda dengan dimensi manusia.
Aturan atau hukum fisika juga berlaku di alam dewa.
Demi kelancaran perjalanan rohani, jangan mengikuti cerita metafisika yang tak berdasar hukum fisika.
Selamat menempuh perjalanan rohani, semoga sukses dan sampai pada finish yang tepat...