Kamis, 21 Mei 2020

RAHASIA AKHIR ZAMAN

Dalam pewayangan Wisageni menjadi dewa penutup atau dewa terakhir.
Tiada dewa lagi setelah Wisageni.
Bisa dikatakan ia adalah dewa akhir jaman.
Rahasia aturan dewa tidak dijumpai dicerita cerita wayang kulit.
Karena bersifat metafisik.
Dewa yang abadi dan tak mengenal kematian, menimbulkan pertanyaan pada pola pikir makhluk yang dinamakan orang/human.
Apa dewa mengikuti perkembangan jaman ?
Secara metafisik tidak, tapi setelah mengejawantah ke alam fisik tentu ya.
Ini artinya Wisanggeni ada dua sosok.

Sosok pertama :
Wisageni berupa fisik.
Sosok ini Wisageni terlahir sebagai purta raden Arjuna, melelui seorang ibu dewi Dersanala.
Dersanala adalah putri dari dewa api bernama Brama dengan dewi Raraswati.
Sebagai sosok fisik, orang tua dan leluhur Wisageni dan keturunannya juga sosok fisik.
Pengenalan terhadap Wisageni cukup mudah.
Dimana ada api disitu ada Dewa Brama, dewi Raraswati, dewi Dersanala, raden Arjuna dan Wisageni dan sosok sosok lain kerabat Wisageni.
Kobaran api misalnya wujud fisik dewa Brama, maka dewi Raraswati menjadi bahan bakarnya, melahirkan dewi Dersanala yang berupa hasil dari proses pembakaran.
Hasil proses pembakaran dimakan oleh pria ganteng Arjuna dan lahirlah Wisageni.
Wisageni secara fisik bisa berupa hasil hubungan pemakan proses pembakaran dengan hasil proses pembakaran yang dimakan.
Yaitu kalori atau energi panas tubuh.
Dengan begitu jelas sudah siapa Wisageni secara fisik.
Energi panas apa yang ada di akhir masa ?

Sosok kedua :
Wisageni berupa sosok metafisik.
Berkali kali sudah disebutkan bahwa alam metafisik atau roh adalah suatu dimensi yang tak termakan batasan ruang, waktu, panas, cepat dan sebagainya.
Wisageni di alam ini juga demikian, ia sudah ada bersama sang Pencipta sebelum Adam diciptakan.
Untuk mengenal sosok metafisik juga harus dengan metafisik.
Sesuatu yang fisik/terbatas tidak memadai untuk mengenal metafisik/tak terbatas.
Dengan kata lain, Wisageni dialam metafisik ini bisa mancolo putra mancolo putri, manjing ajur ajer dengan mudah ke alam fisik.
Sebagai dewa penutup, Wisageni menjadi tumpuan umat akhir jaman untuk memberi perlindungan dan keselamatan dari ulah durangkara.
Wisageni mejadi pangastuti yang meleburkan sura dira jayaningrat.
Namun apa dan Siapa Wisageni metafisik, umat marcapada harus mengenalinya secara metafisik.
Apa mau dikata, huruf huruf disinipun tak memadai untuk menuliskan sosok metafisik Wisanggeni.
Mungkin sedikit ibarat, bahwa ia akan turun di akhir jaman.
Musuhnya atau sura dira jaya ningratnya adalah tokoh tokoh terhormat, mulia dan dipuja puja orang.
Untuk menghindari salah tafsir, janganlah sekali kali mencampur adukan antara fisik dan metafisik, meskipun ia hidup berdampingan.
Metafisik adalah alam diluar akal.
Ia tak akan berjalan selama akal pikiran masih jalan/hidup.
Semoga selama kita tidur atau diluar kesadaran kita atau setelah mati nanti metafisik Wisanggeni menjadi sosok yang energi panas yang tak terasa panas untuk kita tapi membuat kehidupan tentram dan damai...












Rabu, 20 Mei 2020

RAHASIA LAKU

Laku istilah lainnya jalan / methode / cara.
Pemahaman tentang laku dapat diklasifikasikan menjadi sebanyak para pemaham.
Bila pemaham ada dua milyar, maka arti laku juga terbagi dua milyar.
Tak mungkin kita menuliskan arti sebanyak dua milyar satu persatu.
Kita ambil beberapa contoh saja.
Atau kita golongkan jadi empat saja biar mudah diingat.

Pertama :
Ada yang memahami kata laku sebagai tulisan yang mengandung keramat atau khasiat magis.
Sehingga kata laku ditulis diberbagai media untuk tujuan tujuan sakral.
Dengan menuliskan kata "laku" diatas kertas dengan huruf indah dan dipajang didinding atau dipintu dengan harapan kata laku melalui tulisan bisa menjadi pelindung.
Tentang ampuh tidaknya pemahaman jenis ini bisa di eksperimenkan sendiri.
Tulislah kata laku di selembar kertas, kemudian taruh di atas pintu atau dinding ruang tamu.
Catat dan simpulkan sendiri bagaimana hasilnya.
Atau ada juga yang menuliskan kata laku dan apa apa sekitar kata laku ke dalam sebuah buku lalu dipuja puja seolah buku punya keramat dan tuah.

Kedua :
Ada yang memahami bahwa "laku" adalah menempuh jalan menuju tujuan dengan berjalan kaki.
Pada tingkatan ini seseorang yang sedang nglakoni (menjalani), pelaksanaannya dengan melangkahkan kaki ke arah tujuan.
Misalnya berjalan kaki dari pantai parang tritis ke alas purwo.
Laku jenis ini banyak dipraktekan dimasa jaman kerajaan dulu.

Ketiga :
Ada yang memahami "laku " adalah menempuh jalan menuju tujuan dengan naik kendaraan.
Dari kendaraan sederhana hingga kendaraan tercanggih.
Kendaraan sederhana mungkin sepeda kayuh.
Kendaraan canggih mungkin cahaya atau aliran listrik atau gelombang elektromagnetik atau aliran syaraf dari otak ke indra indra pada tubuh.
Kendaraan dengan kecepatan cahaya ini bisa menghacurkan tubuh jika salah mempraktekkan.
Baik tubuh sendiri, tubuh orang lain atau benda benda diluar dan didalam tubuh.
Pada tahap ini tubuh atau bagian tubuh semisal kemauan atau nafsu atau ambisi bisa dinaikkan ke atas kabel kabel serat optik, atau pemancar signal atau jaringan syaraf tubuh.
Mungkin tahap ini menjadi tahap terbanyak yang dipraktekkan orang.
Pada tingkatan ini resiko kehancuran tubuh jika salah praktek masih dalam batasan waktu, energi, jarak, ruang dan lain lain.

Keempat :
Ada yang memahami kata "laku" adalah jalan menuju ke Yang Tak Terhingga.
Yang Tak Terhingga memiliki banyak nama.
Contohnya Maha Besar, Maha Kasih, Maha Sayang, Maha Kuasa, Maha Pencpita, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Penghukum dan lain sebagainya.
Ini jalan paling berbahaya dan memiliki resiko kehancuran tubuh dan apa apa diluar tubuh dan didalam tubuh tanpa batasan, jika salah praktek.
Bayangkan sendiri tubuh/dunia hancur tanpa batasan waktu, tanpa batasan energi, tanpa batasan rasa sakit, sangat maha mengerikan.
Pemahaman kata laku pada tingkatan ini sangat amat sedikit. 
Mungkin didunia ini hanya beberapa orang saja.
Tapi yang berusaha mempraktekkan amat banyak tanpa mau memikirkan resiko yang harus ditangguing jika salah praktek.
Karena bahayanya tahap ini, Yang Tak Terhingga menunjuk seorang demi seorang setiap kurun waktu dari zaman ke zaman.
Bagi mereka yang tak ingin salah praktek, harus menemui seseorang yang telah ditunjuk oleh Yang Tak Terhingga tersebut.
Orang itulah yang memiliki fasilitas lengkap untuk meniti laku tingkatan ini...







Senin, 18 Mei 2020

RAHASIA DEWA TRIMURTI

Syahdan dewa trimurti sedang memperebutkan kedudukan masing masing.
Adu argumen dan kesaktian berlangsung bermilyar milyar tahun.
Sampai akhirnya mereka saling mengerti, bahwa dewa tak mengenal kematian.
Tiada yang kalah, tiada yang menang.
Sang Brahma atau Tejamaya / Togog menduduki dua kiblat alam semesta.
Ibarat telur Brahma berkedudukan sebagai cangkang ( kulit keras ) dan kulit ari selaput putih tipis sebelah dalam cangkang.
Yaitu segala penampakan / penciptaan dan ikatan.
Semua yang tampak dan ikatan satu sama lain di alam semesta menjadi wilayah kekuasaan dewa Brahma. 
Ini yang disebut dua kiblat milik Brahma.
Dengan kata lain dewa Brahma bertahta pada dua tingkatan langit atau dimensi yang tak bisa dijamah oleh dua saudaranya.
Sang Ismaya atau dewa Wisnu bertahta pada empat kiblat alam semesta.
Yaitu kiblat raga / jasmani, kiblat jalan/laku/metode(jasmani kali arah), kiblat hakikat (jasmani x arah x umur) dan kiblat kesatuan dari ketiganya sebagai kiblat keempat.
Kekuasaan Wisnu juga tak bisa terjamah oleh kedua saudaranya.
Ini yang disebut empat kiblat milik dewa Wisnu.
Tataran tiga dimensi hingga enam dimensi.
Ibarat telur, kekuasaan Ismaya ada pada putih telurnya, bening dan samar sehingga Ismaya dijuluki Semar.
Mungkin pengibaratan telur agak membingungkan antara kata jasmani dan cangkang.
Cangkang adalah penampakan dari telur.
Sebagai penampakan ia belum memiliki jasmani.
Lebih jelasnya dua tingkatan dimensi milik Brahma adalah dimensi satu dan dimensi dua.
Dimensi satu yaitu satu ukuran, misal ukuran panjang.
Dimensi dua yaitu dua ukuran, misal panjang kali lebar.
Sedangkan kiblat milik Ismaya ada pada tiga dimensi (jasmani), empat dimensi (misal jasmani kali waktu), lima dimensi (misal jasmani kali waktu kali energi) dan enam dimensi (misal jasmani x waktu x energi x perubahan).
Manikmaya bertahta pada kiblat ke tujuh alam semesta yaitu : dimensi pangkat 7.
Ibarat telur ia bertahta pada kuningnya atau pusat inti telur, dimana di dalamnya selain menjadi titik pusat telur, ia juga titik pusat metamorfosis hewan bertelur (telur, embrio, anak ayam, ayam remaja, ayam dewasa dan kembali ke telur).
Trimurti bisa diartikan juga tiga dalam satu atau tritunggal.
Penyatuan dari ketiganya menjelma menjadi sosok lain yang berjuluk Sang Hyang Tunggal.
Jika Trimurti ada maka Sang Hyang Tunggal menjadi tiada. 
Brahma, Wisnu, Syiwa memiliki kekuasaan sendiri sesuai dimensi masing masing.
Namun jika Trimurti tiada, maka Sang Hyang Tunggal Ada.
Tujuh kiblat alam semesta menjadi kekuasaan Sang Hyang Tunggal.
Semua ada aturannya.
Bagi yang melanggar aturan, tentu ada akibat yang harus ditanggung.
Titah yang mau sowan ke dewa Syiwa harus melalui dulu Brahma dan Wisnu.
Tanpa itu ia tak akan bisa sampai ke kahyangan Betara Syiwa.
Para titah yang hendak sowan ke dewa Wisnu harus melewati dewa Brahma.
Para titah yang hendak sowan ke dewa Brahma cukup ke kahyangan dewa Brahma saja.
Meskipun dewa Trimurti adalah tiga dalam satu.
Tapi perjalanan rohani memiliki aturan baku yang tak bisa diubah oleh siapapun titahnya.
Adakah titah marcapada yang mau sowan ke kahyangan Hyang Tunggal ?...


Minggu, 17 Mei 2020

PETUAH RESI WISNUNGKARA

Resi Wisnungkara berkata kepada siswanya raden Kanwa 
" Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan secara langsung !. 
Siapa yang sanggup untuk menerimannya nak?.
Tuhan itu maha segalanya, energinya tak terbatas, suara tak terhingga frekwensi dan kerasnya, tempatnya jauh tak berjarak sekaligus dekat tak berantara. Kita makhluk lemah, tak ada kekuatan untuk mendengarkan FirmanNya !.
Kita akan hancur, hilang musnah sebelum menerimanya.
Pikirkan baik baik, kita hancur dengan maha menyakitkan atau hancur lenyap dengan restu dariNya.
Untuk mendapat restu / berkahNya, syarat utama harus kenal dulu.
Mengenal untuk lenyap atau fana bersama kebesaranNya.
FirmanNya juga sama maha besarnya dengan kekuasaanNya.
Tiada satupun makhluk yang mampu menerimanya, kecuali yang dicintaiNya.
CintaNya juga sama maha besarnya dengan kekuasaanNya.
Di sanalah kisanak akan lenyap...
Ketahuilah, yang kisanak pelajari itu hanyalah salinan. Seseorang, telah berkorban untuk menterjemahkan Firman dari Tuhan yang dasyat tak terkira ke dalam bahasa manusia seperti kita.
Apa namanya jika yang maha dasyat telah berubah menjadi sesuatu yang seukuran kita ?.
Guru hanya memperingatkanmu, karena dari sekian banyak siswa cuma kisanak yang paham.
Kisanak yang telah mengerti akan urusan ini.
Kenalilah Tuhan terlebih dulu.
Kelak kisanak akan tahu dengan sendirinya !"...








Sabtu, 16 Mei 2020

ASAL USUL DIRI

Siapa aku ?
Pertanyaan singkat dan sederhana.
Jawabannya pun singkat dan sederhana.
Mau secara jasmani atau secara rohani.

Bagi yang mau secara jasmani, tinggal lihat KTP atau KK.
Disitu sudah tertera lengkap siapa nama dan data diri yang sah diakui negara.

Bagi yang mau secara rohanipun simple dan singkat.
Tinggal matikan pikiran, maka munculah jatidiri rohani yang sebenarnya.

Yang bikin rumit adalah pikiran itu sendiri, ia bisa berpura pura mati.
Bisa mengaku ngaku siapa dan apa saja.
Pikiran ini amat sangat sulit dimatikan bagi yang baru pertama kali mencoba.
Pikiran sengaja menutupi siapapun yang bermaksud mengenal jatidiri rohani.
Karena saktinya pikiran, ia tak bisa dikalahkan oleh diri sendiri tanpa bantuan guru rohani.
Sayangnya, guru rohani tidak bisa dipilih oleh calon murid, tapi guru rohanilah yang bisa memilih calon muridnya.
Peristiwa sederhana tapi diluar kemampuan pikiran.
Itulah keistimewaan sakral dari seorang guru rohani.
Semoga kita menjadi orang terpilih, agar kita bisa mengenal diri...