Jumat, 27 April 2018

Manggis

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Rosids
Order: Malpighiales
Family: Clusiaceae
Genus: Garcinia
Species: Garcinia mangostana
Buah manggis banyak mengandung vitamin juga antioxidan.
Belakangan ini kulit buah manggis digunakan untuk
menurunkan gula darah, stroke, osteoartritis & sirosis/kanker hati.
Terlepas daripada itu pohon manggis dapat digunakan untuk menambah
sejuk halaman rumah.
Konon pohon manggis mempunyai pengaruh disukai oleh orang banyak
karena cenderung mendinginkan suasana...


Sumber Cahaya

Pada intinya semua makhluk tak dapat berdiri sendiri. Mereka saling bergantung satu sama lain. Batu tak dapat berdiri sendiri tanpa tempatnya berada. Tanah tak dapat berdiri sendiri tanpa ruang angkasa. Hewan tak bisa berdiri sendiri tanpa ada lingkungan atau habitat. Dan lain sebagainya. Manusia tak boleh lupa akan hal itu walaupun apa yang terjadi. Seberkas cahaya tak akan muncul tanpa adanya sumber cahaya, ruang dan waktu. Sumber cahaya yang tak kasat mata, ruang maupun waktu. Karena itu ia senantiasa luput dari perhatian manusia. Manusia yang selalu melihat keluar diri akan terjebak dalam perjalanan panjang tanpa batas waktu. Manusia yang selalu melihat ke dalam diri akan terjebak dalam ego, pikiran dan nafsu. Manusia yang yang melihat di titik pertemuan antara keluar dan ke dalam akan hilang tertelan ketiadaan...

Tapak Liman


Pohon Tapak Liman bagus untuk menghias sudut teras rumah
dan dimanfaatkan untuk obat herbal ( obat vertigo ).
Melambangkan keluhuran pekerti dan tahu balas budi.
Atau mungkin juga ketulusan cinta dan kerukunan rumah tangga...

Kingdom:     Plantae
(unranked):     Angiosperms
(unranked):     Eudicots
(unranked):     Asterids
Order:     Asterales
Family:     Asteraceae
Genus:     Elephantopus
Species:     E. scaber

Kamis, 26 April 2018

Babad Tabah Jawa Versi Jin

Cerita babad tanah jawa yang beredar di masyarakat ada banyak versi.
Tetapi pada intinya mengisahkan tentang asal muasal tanah jawa.
Cerita tampak tidak masuk akal tetapi masuk dalam dunia makhluk
halus dan alam gaib.
Atau dunia roh/nyawa manusia.

Mulai dari nabi Adam sampai kepada raja raja di tanah jawa.
Disini ada kesulitan membedakan antara keturunan Dewa dengan keturunan jin.
Masalahnya banyak jin yang menyaru nama nama dewa.
Hati hati bila belajar metafisika.
Diwaktu Ajisaka menginjakkan kaki di tanah jawa,
waktu itu mendarat di tlatah kerajaan Ratu Jin Srikuning istri dari Jaka Galuh
yang berpusat di gunung Srandil.
Kerajaannya sampai meliputi tanah Banten.
Banten sendiri dibawah kekuasaan Jin Siung Wanara yang merupakan putra
ketiga dari Sri Kuning.
Putra kedua bertahta di Gunung Merapi dan putra sulungnya bertahta di
semenanjung Blambangan(Alas Purwa).



Ajisaka berkelana hingga ke tanah Medang Kamulan.
Prabu Dewata Cengkar ratunya,kerajaan bawahan Blambangan.
Kisah abdi Dora dan Sembada inilah yang menjadi asal muasal
huruf Jawa (ha na ca ra ka).
Sembada di suruh menjaga sebuah pusaka dengan pesan tidak boleh ada
yang mengambil selain Ajisaka sendiri.
Tiba saat pusaka dibutuhkan,Dora diutus mengambil pusakanya.
Sesampai ditempat,Sembada tidak memperbolehkan pusaka diambil.
Karena bukan Ajisaka yang datang.
Singkat cerita mereka berkelahi dan sama sama perlaya.

Hanacaraka = ada utusan
Datasawala = berdebat kata
Padhajayanya = sama sama kuatnya
Magabathanga = sama sama jadi bangkai

Ajisaka sendiri setelah mengalahkan Dewata Cengkar lalu melanjutkan
perjalanan dan berpindah pindah tempat.
Senjata andalannya hanyalah sebuah ikat kepala/penutup rambut.
Penutup rambut inilah yang selalu menemani kemana mana.
Sampai sekarang tidak ada yang menceritakan pemberian siapa
ikat kepala Ajisaka yang sakti itu...

Ada yang menceritakan setelah mengalahkan Dewata Cengkar,Ajisaka lalu
bertahta di Medhang Kamulan bergelar Prabu Widyayaka.

Namun tidaklah bisa seorang manusia bertahta didalam kerajaan jin(Dewata Cengkar-Medhang Kamulan).
Kecuali Ajisaka adalah jin juga.
Dan bila Ajisaka adalah jin maka tidak mungkin ia berkelana ke Tanah Jawa,
karena sesama jin sudah punya aturan main sendiri.
Apalagi jin jin penunggu tanah jawa adalah jin jin yang tua dan sakti.

Seorang pengembara seperti Ajisaka tentulah mendapat perintah,mungkin dari
raja atau guru resi yang memberikan bekal pusaka yang memadai
untuk menakhlukan Tanah jawa...
Yang kenyataannya Tanah Jawa sampai saat ini masih dihuni jin jin yang dulu dikalahkan
Ajisaka...
Hanya saja mereka masih memegang teguh perjanjian yang mereka buat dengan penakhluk mereka(termasuk
para wali sanga).

Dengan mentaati perintah para wali/penakhluk inilah kita sebagai manusia lemah akan dihargai
oleh mereka...

Punakawan Dalam Arti Lain

Kita mengenal punakawan sebagai abdi dari seorang tokoh pelaku karakter.
Punakawan yang dimaksud adalah Semar,Bagong,Gareng dan Petruk.
Semar meski berstatus punakawan tetapi dia  penjelmaan seorang dewa yang maha sakti.
Menurut bahasa Jawa, Semar " Manungsa kang da tan samar mring sakliring rah".
Cocok dengan pengertian Ma'rifat dalam laku brata.
Sebagai ma'rifat tentulah dia hanya milik Tuhan, berbeda dengan ke tiga anaknya yang masih bisa digolongkan
ke dalam perbuatan yang masih bisa dilakukan manusia.
Bagong,bersifat lugu dan tak punya rasa was was,pertanda dari jiwa yang telah mengenal hakikat.
Bagong juga tercipta dari bayangan Semar sendiri.
Gareng wujud fisiknya sudah menandakan sesosok jiwa yang lagi menapak jalan menuju hakikat ( thariqat ).
Petruk yang berperangai lugas dan tegas pas dengan aturan main yang harus dijalankan ( syari'at ).
Seorang satria yang di ikuti oleh para punakawan inilah yang pada akhir cerita pagelaran wayang kulit
kelak menuai kemenangan dan kebahagiaan...