Khusus buat para pencari jatidiri...
Buku adalah benda buatan orang untuk tujuan tertentu.
Penulis buku bertanggung jawab penuh atas apa yang ditulisnya.
Dengan membaca buku, orang menjadi banyak tahu.
Pengetahuan yang didapat dari membaca buku tertanam pada memori otak.
Penguasaan dari hasil membaca buku juga sebatas daya ingat otak.
Karena itu, hati hatilah bila membaca buku yang asalnya dari wahyu.
Seseorang yang telah menulis buku Wahyu Jamus Kalimasada.
Maka orang tersebut harus menguasai / memiliki Wahyu Jamus Kalimasada dan bertanggung jawab membawa para pembacanya untuk bersama sama masuk ke dimensi Jamus Kalimasada menghadap kepada yang menyampaikan / pemilik wahyu sebelumnya.
Yaitu sosok yang dulu mewariskan wahyu kepada penulis.
Jika penulis ternyata bukan pemilik / penguasa wahyu, maka penulis telah menyesatkan pembacanya.
Rohaninya akan sangat sengsara di alam baka.
Meskipun penulis berniat baik, tapi tetap kebaikannya hanya baik seistilah penulis ( relative ), bukan kebaikan mutlak seperti yang dimaksud Sang Pemilik Wahyu yang ditulisnya.
Wahyu diwariskan dari rohani ke rohani karena wahyu tak bisa ditulis.
Oleh sebab itu para pemilik wahyu tak seorangpunpun berani menuliskan wahyu kedalam buku.
Resikonya sangat besar, yaitu kelak jika pemilik wahyu meninggal dunia maka bukunya akan bisa dibaca semua orang.