Senin, 06 April 2020
AJI SEIPIH BUMI
Niat ingsun matak aji seipih bumi.
Bumi dadi raganingsun.
Batari Pertiwi dewiningsun.
Batara Antaboga dewaningsun.
Gusti kang akarya jagad pepujaningsun.
Gunung jugrug.
Segara asat.
Bantala rengka.
Datan ana kang ngaru biru.
LAKU :
Aji seipih bumi memiliki kuasa atas bumi.
Menjaga agar bumi tetap stabil, sehat dan cantik.
Kemampuan seperti itu dipercayakan kepada Dewa Antaboga.
Tinggal di Kahyangan Sonyaruri.
Sonyaruri adalah kahyangan didasar bumi.
Antabogalah yang membuat atom atom dipusat bumi mengalami fusi dan fisi.
Antabogalah yang membuat gunung gunung berapi mengalami erupsi.
Antabogalah yang membuat bumi berguncang.
Antabogalah yang membuat bumi berputar.
Anak cucu Antaboga tak ada yang mewarisi aji seipih bumi seratus persen.
Tapi meski mewarisi sebagian kecil kesaktian Antareja cucu Antaboga, sudah hebat pilih tanding.
Bisa masuk bumi dan membuat bumi bergetar.
AJI SEIPIH AIR
MANTRA :
LAKU :
Gusti yang mencipta samudra memang bukan dewa Baruna.
Ajiningsun seipih tirta. Mili tirta anteng ingsun. Mandheg mili saka kersaningsun.
Hyang Baruna dewaningsun.
Gusti kang akarya samudra sesembahan ingsun...
Dumunung aneng segara banyu.
Kinentas surya sundhul ing ngawiyat.
Papan sejati ing pucuk arga.
Arga dasaring samudra kang datan ana watese.
LAKU :
Gusti yang mencipta samudra memang bukan dewa Baruna.
Dewa Baruna adalah dewa yang bertugas mengendalikan samudra dan air.
Aji seipih banyu adalah ilmu yang berisi kemampuan mengendali air.
Dewa Baruna adalah cucu dari sanghyang Esis.
Dari keturunan hyang Anwas bersilang dengan keturunan hyang Anwar.
Dewa Baruna memiliki putri tujuh bidadari.
Pertama dewi Urangayu ( Nawangsamudra ).
Kedua dewi Minayu ( Nawangcandra / Nawangwulan ).
Ketiga dewi Lodayu ( Nawangmaruta ).
Keempat dewi Antanayu ( Nawangtirta ).
Kelima dewi Yuyuayu ( Nawangpratiwi ).
Keenam dewi Baningayu ( Nawangbayu ).
Ketujuh dewi Rawajayu ( Nawangbadra ).
Ketujuh putrinya juga diwarisi aji seipih banyu / tirta sesuai kemampuan masing masing.
Menguasai wilayah tujuh samudra dibumi.
Masing masing putri mewariskan lagi pada anak anaknya.
Anak dewi Urangayu hasil perkawinan dengan Bima bernama Antasena juga mewarisi aji seipih air...
AJI SEIPIH GENI
MANTRA :
Niat ingsun matak aji seipih geni
Hyang Brama dewaningsun.
Gusti kang akarya geni sesembahan ingsun.
Kawedhar dening sang Bremana Bremani kang dununung aneng guwa garba.
Lenga tala tinumbas saka daya.
Dayaning netra uga dayaning rasa.
Rasa sejati dumunung ana ngendi.
Dudu wetan dudu kulon.
Nanging rasa sejati kang ana diri...
LAKU :Aji seipih geni adalah aji untuk mengendalikan api.
Aji khusus bagi dewa Brama.
Menempati kahyangan Daksina Agni di puncak gunung Bromo.
Menempati kahyangan Daksina Agni di puncak gunung Bromo.
Dari sana dewa Brama mengatur seluk beluk tentang api.
Syahdan Betara Guru sudah berputra dua yakni Cakra dan Sambo.
Cakra bertugas sebagai dewa pemutar dan Sambo sebagai dewa pengatur putaran / as.
Ia berkeinginan terus menambah anak untuk membantu tugasnya.
Suatu hari ia merasakan selama ini jagad triloka terasa dingin.
Maka ia mengerahkan kemampuannya untuk mempercantik keadaan yang sudah ada agar lebih cantik lagi.
Diaturlah pergiliran untuk membuat perbedaan suhu antar daerah di triloka.
Keinginan itu tersalur ke rahim dewi Umayi.
Kemudian lahirlah betara Brama sebagai kehendak penaik suhu di jagad triloka.
Brama ternyata tidak lahir sendirian.
Keinginan betara Guru membuat perbedaan suhu memerlukan teman sebagai bahan bakar.
Dari alam rahim embrio Brama bertemu dengan embrio dewi Raraswati putri Pancadewa.
Jadi perjodohan Brama dengan Raraswati sejak dalam kandungan.
Lahirlah bayi Brama dan bayi Raraswati bersamaan waktunya.
Tugas Bramapun bisa dijalankan dengan semestinya.
Itulah laku dari aji seipih api ( geni )...
AJI SEIPIH ANGIN
MANTRA :
Niat ingsun matak aji seipih angin.
Angin dadi ingsun, ingsun dadi angin.
Batara Bayu dewaningsun.
Malaikat guruningsun.
Gusti kang akarya angin pepujaningsun.
Datan ana rupa liyane rupa angin.
Datan ana akarya liyane akaryane angin.
Wiwit ngadhape bumi nganti ndhuwur langit kang ana ya mung angin.
LAKU :
Aji seipih angin menjadi hak paten Batara Bayu dari kahyangan Panglawung.
Putra Batara Guru dengan Dewi Umayi.
Aji seipih angin adalah kemampuan mengendalikan angin dan bertindak dengan angin.
Olah pernafasan, olah kincir angin, olah layar angin, olah mesin angin ( kompresor ) hingga olah kanuragan.
Olah kanuragan macam paralayang, terjun payung dan lain lain hingga jaya kawijayan.
Dewa Bayu mengajarkan ajian ini kepada keturunan dan murid muridnya.
Murid dewa Bayu dikenal dengan sebutan dulur tunggal Bayu.
Diantaranya : Gunung Maenaka ( Bayu Langgeng ), Jajakwreka ( Bayu Anras ), Gajah Situbanda ( Bayu Kanetra ),
Anoman ( Bayu Kinara ), Werkudara ( Bayu Mangkurat ), Garuda Mahambira, Naga Kowara, Macan Palguna.
Kelima murid dewa Bayu juga punya anak dan murid yang diajarkan aji seipih angin turun temurun hingga kini.
Anoman sebagai bayu kinara memiliki kemampuan membuat tubuh lebih ringan dari angin, ia bisa terbang.
Gunung Maenaka sebagai bayu langgeng memiliki kemampuan membuat angin bertahan lama semacam membuat oksigen.
Jajakwreka sebagai bayu anras memiliki kemampuan meneruskan seperti membawa awan, semilir.
Gajah Situbanda sebagai bayu kanetra memiliki kemampuan memperlihatkan / memperdengarkan sesuatu seperti bunyi bunyian.
Werkudara sebagai bayu mangkurat memiliki kemampuan kekuatan angin seperti memghempaskan, kecepatan angin.
Garuda Mahambira terbang karena kepakan sayap mengolah angin.
Naga Kowara menghembuskan angin panas dan nafas berbisa.
Macan Palguna mencium aroma dan mendengar suara yang terbawa angin dengan handal.
Tinggal pilih laku mana yang pas untuk kita jalankan dengan baik...
Rabu, 19 Februari 2020
Perjalanan Rohani
Perjalanan rohani dapat digambarkan seolah jasmani yang menempuh perjalanan. Dapat mengandalkan kaki atau naik kendaraan. Bagi petualang rohani hal penting dari persiapan perjalanan adalah asal dan tujuan. Harus pasti dan nyata. Benarkah tempat start adalah awal dari perjalanan ? Atau pengulangan dari masa lalu ?
Semua harus jelas dan terarah agar tak kesasar.Bagi yang naik kendaraan, mungkin agak lebih ringan. Tinggal masuk ke alam rohani, pastikan rohani yang akan menempuh perjalanan telah memiliki rohani penolong yang memiliki kendaraan rohani. Di sanalah rohani kita bersama sama naik kendaraan menuju tujuan...
Langganan:
Postingan (Atom)