Senin, 30 Juli 2018

Togog Dan Tejamaya

Togog, putra sulung dari Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati / Ikawati.
Bertugas ngemong para satria bertabiat buruk, dengan cara memberi peringatan pada satria momongannya agar tidak melakukan berbuat buruk. Meskipun belum pernah ada satria yang mengikuti nasihatnya, Togog senantiasa memberi wejangan dan peringatan.
Nama lain Togog : Tejamantri, Wijamantri, Antaga, Tejamaya.

Dalam wujud Togog ia berasal dari Tanah Sabrang ( Seberang ). Togog juga selalu sukses menasihati momongannya. Peringatannya selalu menjadi kenyataan. Satria yang selalu tak mau menurut nasihatnya juga selalu gagal dan binasa. Dalam menjalankan tugasnya Togog ditemani Sarawita.
Dalam wujud Sang Hyang Tejamaya ia bertempat di kahyangan Awang Sinangling / Sabranglor, sebuah kanyangan di antariksa yang terbuat dari cahaya berkilauan di langit eropa.
Konon demi melancarkan tugasnya mengemong para satria yang salah jalan, Sang Hyang Tejamaya merubah wujud dari Dewa berparas tampan rupawan menjadi sosok bermulut besar, perut buncit dan bermata lebar. Wujud ini didapat ketika Sang Hyang Tunggal merubah diri menjadi gunung Jamurdwipa. Tejamaya menceritakan gunung Jamurdipa jelmaan ayahnya. Matanya melihat seluruh gunung Jamurdipa. Telinganya mendengar keseluruhan pesan gunung Jamurdwipa. Perutnya mencerna seluruh hasil panen dari gunung Jamurdwipa.
Hingga akhirnya Sang Hyang Tunggal memberi gambaran wujud pengetahuan Tejamaya terhadap siapa Hyang Tunggal itu sebenarnya. Jadilah wujud Togog sebagai citra pengenalan wujud luar dari suatu penampakkan.
Sedangkan sebagai Tejamaya ia bertugas memberi wadah bagi semua yang ada.
Tak peduli besar atau kecil, banyak atau sedikit.
Sehingga ia bahkan dijuluki dewa pencipta oleh rakyat Hindia karena tugasnya sebagai pemberi penampakkan dari sesuatu yang ada...

Togog

Tejamaya



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar